Jumat 17 Nov 2023 20:13 WIB

Leptospirosis Rentan Terjadi Saat Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada

Leptospirosis sering menyerang manusia ketika musim hujan.

Red: Qommarria Rostanti
Waspada leptospirosis. Penyakit leptospirosis berpotensi banyak terjadi saat musim hujan.
Foto: Republika
Waspada leptospirosis. Penyakit leptospirosis berpotensi banyak terjadi saat musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama mengingatkan warga agar lebih waspada terhadap serangan penyakit leptospirosis. Penyakit ini berpotensi besar terjadi saat musim hujan.

“Leptospirosis ini sering menyerang manusia ketika musim hujan karena banjir dan penularan dari hewan seperti tikus bisa terjadi,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan secara umum terjadi pada November 2023, namun tidak secara serentak di seluruh wilayah, sedangkan periode puncak musim hujan diprediksi pada Januari dan Februari 2024. Ngabila yang merupakan praktisi Kelompok Kerja Komunikasi Risiko Kementerian Kesehatan itu, mengatakan infeksi yang disebabkan bakteri Leptospira interrogans tersebut bisa menular melalui air, tanah, makanan, dan media lainnya yang terkontaminasi air seni tikus.

“Jadi kalau ada banjir besar pasti naik angka leptospirosis, pasti, karena dipengaruhi oleh vektor tikus tadi yang kencingnya mengontaminasi air banjir,” ucapnya.

Ia menyebut dua gejala leptospirosis yang paling mudah dikenali, yakni mata yang pada dasarnya berwarna putih menjadi kuning serta diikuti kulit yang juga berwarna kuning, sedangkan gejala kedua berupa nyeri pada otot betis bagian belakang. “Bakteri ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke bagian otak dan ginjal, sehingga berakibat pada kematian,” ujarnya.

Upaya pencegahan, kata dia, dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak air atau tanah yang tercemar air seni tikus.

Selain itu, memastikan segera mandi setelah berada di area banjir atau mencuci area tubuh yang terkontaminasi langsung dengan genangan air, seperti kaki dan tangan.

“Gunakan pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu bot, serta pelindung mata ketika akan kontak dengan hewan dan saat bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri leptospira,” ucapnya.

Selain itu, katanya, menutup luka dengan plester tahan air, terutama sebelum kontak dengan air di alam bebas, menghindari kontak langsung dengan air yang terkontaminasi, seperti berenang atau berendam. Data Kementerian Kesehatan  pada Desember 2022, terdapat 1.408 kasus leptospirosis di Indonesia, 139 kasus di antaranya meninggal dunia. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan laju kasus tertinggi, yakni 502 kasus, kematian 70 jiwa, dan Case Fatality Rate (CFR) berkisar 13,94 kasus.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاِيْمَانِكُمْ ۗ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۚ فَانْكِحُوْهُنَّ بِاِذْنِ اَهْلِهِنَّ وَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ وَّلَا مُتَّخِذٰتِ اَخْدَانٍ ۚ فَاِذَآ اُحْصِنَّ فَاِنْ اَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنٰتِ مِنَ الْعَذَابِۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ ۗ وَاَنْ تَصْبِرُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ
Dan barangsiapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu. Sebagian dari kamu adalah dari sebagian yang lain (sama-sama keturunan Adam-Hawa), karena itu nikahilah mereka dengan izin tuannya dan berilah mereka maskawin yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga (bersuami), tetapi melakukan perbuatan keji (zina), maka (hukuman) bagi mereka setengah dari apa (hukuman) perempuan-perempuan merdeka (yang tidak bersuami). (Kebolehan menikahi hamba sahaya) itu, adalah bagi orang-orang yang takut terhadap kesulitan dalam menjaga diri (dari perbuatan zina). Tetapi jika kamu bersabar, itu lebih baik bagimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. An-Nisa' ayat 25)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement