Selasa 24 Jan 2017 16:53 WIB

Sukabumi Berencana Wajibkan Calon Pengantin Jalani Tes HIV

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Statistik HIV AIDS di Indonesia
Statistik HIV AIDS di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi berencana mewajibkan calon pengantin untuk menjalani pemeriksaan HIV. Langkah tersebut menyusul tingginya kasus HIV pada pasangan berisiko tinggi (risti) dan kalangan ibu rumah tangga (IRT).

"Saat ini kami tengah mempersiapkan penerapannya," ujar Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Selasa (24/1). Diantaranya dengan menjalin koordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan unsur terkait lainnya.

Ketentuan wajib tes HIV bagi calon pengantin ini terang Fahmi dilaksanakan untuk menekan penyebaran kasus HIV. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir kasus HIV di kalangan pasangan risti dan IRT mengalami peningkatan. Oleh karena itu kata Fahmi, KPA memandang perlu dilakukan terobosan upaya pencegahan. Namun, untuk menerapkannya diperlukan kesiapan dan pengkajian terlebih dahulu.

Misalnya kata Fahmi dengan melakukan kajian dari segi hukum dan hak asasi manusia (HAM). Sehingga lanjut dia ketika dilaksanakan nanti tidak menimbulkan permasalahan baru.

Sekretaris KPA Kota Sukabumi, menambahkan pemeriksaan HIV pada calon pengantin ini sudah berjalan di Kota Bogor. "Calon pengantin disana harus menjalani pemeriksaan HIV pada tingkat kelurahan," imbuh dia.

Sehingga sambung Fifi, ketika mendatangi Kantor Urusan Agama (KUA) calon pengantin telah membawa berkas persyaratan yang lengkap. Lebih lanjut dia menerangkan, penerapan aturan ini bukan mempersulit seseorang untuk menikah.

Melainkan ungkap Fifi, sebagai upaya untuk menekan angka penularan HIV/AIDS pada pasangan baru. Wacana ini terang dia didasari fakta bahwa banyak calon pengantin yang tidak mengetahui status pasangannya sehingga penularan HIV baru akan sangat cepat.

Fifi menuturkan, apa jadinya kalau ternyata salah satu pasangan pengantin diketahui terinfeksi HIV dan hal itu baru diketahui setelah mereka menikah dan sudah punya anak. "Lebih baik sebelum menikah, keduanya periksa kesehatan dulu," imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement