Jumat 14 Jun 2019 06:54 WIB

Pasha:Lebaran Mandura akan Diupayakan Jadi Event Nasional

Wawali Palu Sigit Purnomo Said (Pasha) upayakan Lebaran Mandura jadi event nasional

Red: Christiyaningsih
Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu (kanan) melepas topinya usai dilantik sebagai Wakil Walikota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (17/2).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu (kanan) melepas topinya usai dilantik sebagai Wakil Walikota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau yang akrab disapa Pasha menutup Festival Kampung Baru Fair dan Lebaran Mandura tahun 2019 di kawasan Pasar Tua, Kelurahan Baru, Kamis (13/6) malam. Dalam kesempatan tersebut, dia menyatakan event tahunan yang digelar untuk memeriahkan hari raya Idul Fitri itu diupayakan menjadi event berskala nasional.

"Festival Kampung Baru Fair dan Lebaran Mandura ini adalah satu dari dua program wisata religi yang diprioritaskan oleh Wali Kota Palu untuk didorong menjadi event nasional," katanya.

Baca Juga

Festival Kampung Baru Fair dan Lebaran Mandura lanjutnya bukan hanya sekadar event seremonial yang diadakan untuk menarik kunjungan wisatawan lokal. "Event ini merupakan bentuk penghormatan dengan orang tua kita dulu. Lebaran Mandura adalah kultur warga Palu yang harus dipelihara dan dijaga," ucapnya.

Pasha mengajak warga Palu agar pelaksanaan Festival Kampung Baru Fair dan Lebaran Mandura tahun-tahun berikutnya dapat dilaksanakan dengan lebih meriah. Promosi-promosi yang dilakukan dapat menarik minat wisatawan dari luar Sulawesi Tengah untuk berkunjung ke Palu dan mengikuti event tersebut sehingga berdampak pada perekonomian warga dan daerah.

Di depan warga yang hadir, Pasha meminta dan mengajak masyarakat agar tidak lagi saling menghujat, menghina, mencaci dan memaki baik antarwarga maupun dengan Pemerintah Kota Palu terkait bencana yang menghancurkan Palu 28 September 2018 lalu.

"Saya berharap sama-sama mari bersatu untuk mengawal proses pemulihandan pembangunan di Palu pasca bencana. Tidak usah saling menghujat, menghina, mencaci dan memaki. Ke depan Palu bukan hanya bangkit tapi juga berakhlak," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement