Senin 26 Aug 2019 22:15 WIB

Menkominfo: Kemungkinan Ada Palapa Ring Khusus Kalimantan

Menkominfo anggap Palapa Ring khusus Kalimantan perlu untuk menunjang ibu kota baru.

Red: Reiny Dwinanda
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, kemungkinan akan ada Palapa Ring khusus Kalimantan. Wacana itu mengemuka menyusul telah ditunjuknya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai Ibu Kota negara Indonesia baru yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.

“Jadi, kalau kita punya Palapa Ring untuk Indonesia, untuk punya Kalimantannya sendiri harus banyak Palapa Ring," kata Rudiantara di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin.

Baca Juga

Untuk infrastruktur, Kominfo akan memanfaatkan jalan yang dibangun Kementerian PUPR. Rudiantara mengatakan, pihaknya akan manfaatkan bahu jalan yang sudah dibangun Kementerian PUPR di daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

"Yang sudah dibangun hanya kurang dari 300 kilometer. Nanti kita akan bangun fiber optik sehingga di Kalimantan itu ring-nya akan semakin bagus," kata dia.

Kendati demikian, Rudiantara mengatakan hal itu harus dibicarakan terlebih dahulu dengan para operator seluler. Kesediaan operator menggelar jaringan di sana akan menjadi pertimbangan.

Rudiantara mengatakan, jika jaringan broadband diKalimantan sudah terkoneksi, baik melalui Palapa Ring atau dengan jaringan yang dibangun oleh operator, nantinya akan ada gateaway internasional yang langsung ke Kalimantan. Akan tetapi, keandalannya tentu harus ditingkatkan.

"Karena mungkin lima sampai 10 tahun lagi ada direct gateway ke internasional dari Kalimantan," katanya.

Dengan kondisi tersebut, trafik telekomunikasi tidak lagi dari Kalimantan dibawa ke Jakarta, kemudian Jakarta bawa ke Singapura, atau dibawa ke Sulawesi. Artinya, ke depan masyarakat di Kalimantan bisa berkomunikasi secara lebih cepat, utamanya untuk telekomunikasi antarnegara.

"Mungkin harus dirancang dari sekarang, seberapa besar trafiknya. Karena kalau ibu kota pindah, itu kan nanti ada jutaan penghuni baru. Kalau trafik internasional tinggi, kenapa kita tidak pikirkan suatu saat dari Kalimantan langsung ke internasional," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement