Kamis 07 Nov 2019 12:03 WIB

Dua Tukang Sayur Keliling Bobol 4 Rumah

Pepencuri ini beraksi saat keduanya berdagang sayuran keliling.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Akibat kecanduan narkoba jenis sabu, Agus Julianto (43), warga Jalan Pandegiling dan Doni Irawan (33), warga Jalan Simo Tambaan, Surabaya, akhirnya membobol rumah kosong. Aksi itu dilakukan saat keduanya berdagang sayuran keliling.

Namun, sederet aksi Agus dan Doni akhirnya terhenti setelah keduanya diringkus Tim Unit Reskrim Polsek Wonokromo, yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda Arie Pranoto.

Kapolsek Wonokromo AKP Christoper Adikara Lebang menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku sudah membobol empat rumah kosong, dalam kurun waktu tiga bulan. Rumah yang mereka satroni yaitu di Jalan Kembangsren Gang II, Jalan Kedurus Gang II, Jalan Dukuh Pakis 6A dan sebuah rumah di Kampung Malang Utara.

"Saat berjualan sayur keliling itulah, kedua pelaku ini memetakan sasarannya. Mereka menyiapkan betul aksinya, karena di gerobak sayur, sudah disiapkan sejumlah alat seperti linggis, obeng dan kunci duplikat," terang Christoper.

Alumnus AKPOL tahun 2006 ini menjelaskan, sebelum melancarkan aksinya kedua tersangka terlebih dahulu memastikan wilayah rumah yang sudah menjadi incarannya. Setelah aman, keduanya dengan tugas masing-masing langsung beraksi.

"Pelaku Agus bertugas mencari sasaran dan memastikan wilayah sasaran. Caranya, dia berjualan sayur di sekitar sasaran dalam beberapa hari, untuk memantau kebiasaan calon korban," bebernya.

Setelah dipastikan rumah tersebut aman untuk disatroni, pelaku Agus menghubungi Doni yang saat itu berada di lokasi lain. Setelah bertemu, Agus berpura-pura mengantar pesanan ke rumah tersebut, sementara Doni menunggu di gerobaknya, sambil memantau situasi.

Setelah dipastikan tidak ada jawaban tuan rumah yang diincarnya, Agus masuk ke dalam rumah tersebut dan menggondol semua perabotan elektronik di rumah itu. Setelah berhasil, barang-barang curian itu mereka jual dan hasilnya untuk membeli sabu-sabu.

"Mereka kemudian mengatur jadwal untuk bisa menggelar pesta sabu yang dibeli dari hasil menjual barang yang mereka curi tersebut," tambah Christoper.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement