Kamis 14 May 2020 11:18 WIB

Penjualan Mobil Listrik Eropa Melonjak Saat Pandemi Covid

Mobil listrik banyak terjual setelah parlemen UE minta emisi karbon dikurangi.

Red: Fuji Pratiwi
Barisan mobil baru di pabrik Volkswagen di Munich, Jerman (ilustrasi). Penjualan mobil listrik di Eropa melonjak meski dunia tengah diselimuti pandemi Covid-19.
Foto: Reuters/Michaela Rehle
Barisan mobil baru di pabrik Volkswagen di Munich, Jerman (ilustrasi). Penjualan mobil listrik di Eropa melonjak meski dunia tengah diselimuti pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan mobil baru di Eropa melonjak 57,4 persen pada kuartal pertama 2020, periode yang bertepatan dengan penyebaran pandemik Covid-19.

Dilansir Reuters pada Rabu (13/5) waktu setempat, Asosiasi Manufaktur Otomotif Eropa (European Automobile Manufacturers' Association/ACEA) menyatakan, penjualan mobil listrik di negara-negara Uni Eropa, Inggris, dan EFTA mencapai 130.297 unit pada Januari-Maret. Kendati demikian, ACEA menyatakan penjualan mobil penumpang secara keseluruhan di Uni Eropa, Inggris, dan negara asosiasi Eropa lainnya turun 52,9 persen pada periode yang sama. 

Baca Juga

Menurut data ACEA, dari 3.054.703 mobil baru yang terdaftar dalam tiga bulan pertama tahun ini, 52 persen adalah bermesin bensin dan 28 persen diesel, sedangkan sisanya mobil listrik. 

Asosiasi diler Jerman ZDK mengatakan, penjualan mobil di sana turun drastis. Permintaan menyusut 50 persen dari tahun sebelumnya menurut ratusan diler yang menjadi anggota ZDK.

Diler mobil berusaha keras menjual stok kendaraan bermesin konvensional yang bertumpuk. Namun, mobil listrik setidaknya masih bisa menggaet konsumen.

"Ada 750 ribu hingga satu juta unit mobil tidak terjual dari diler Jerman. Sebagian besar di antaranya adalah mobil bensin dan diesel konvensional," kata juru bicara ZDK, Ulrich Koester.

Jerman, rumah bagi pabrikan kelas dunia semisal Volkswagen, BMW hingga Mercedes-Benz, menjadi negara Eropa dengan pertumbuhan pendaftaran mobil listrik tertinggi, sebesar 63,3 persen. Jerman unggul atas Norwegia yang penjualan mobilnya turun 12,4 persen, tapi kalah dari Prancis dengan pertumbuhan 145,6 persen.

Pembuat mobil menjual lebih banyak kendaraan listrik setelah anggota parlemen Uni Eropa memerintahkan mereka mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 40 persen antara 2007 hingga 2021. Emisi rata-rata mobil baru tidak boleh melebihi 95 gram CO2 per kilometer pada 2021.

Analis PA Consulting memperkirakan, berdasarkan tingkat emisi rata-rata armada 2018, pabrikan harus menjual lebih dari 2,5 juta mobil listrik atau menaikkan penjualan sebesar 1.280 persen pada 2021. Itulah sebabnya banyak produsen mobil gencar mengenalkan mobil listrik dan hybrid terbaru pada tahun ini.

Volkswagen Group mengatakan akan mengenalkan 70 mobil listrik dari 2019 hingga 2028. BMW berencana menawarkan 25 model listrik hingga tahun 2023, sedangkan Chrysler Automobiles 12 mobil listrik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement