Senin 15 Jun 2020 23:16 WIB

Hari Pertama PPDB SD-SMP di Jabar Berjalan Lancar

Hari pertama PPDB secara daring tingkat SD dan SMP di Jabar berjalan lancar.

Red: Bayu Hermawan
PPDB daring (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
PPDB daring (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hari pertama pelaksanaan pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara daring tingkat SD dan SMP Tahun 2020 di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin berjalan lancar. Tidak dilaporkan adanya kendala server down atau laman PPDB yang tidak bisa diakses.

Kepala SMPN 1 Kota Bandung, Yus Bachrul Ulum mengatakan, tidak ditemukan kendala-kendala teknis pada hari pertama pendaftaran tersebut. "Hari pertama PPDB, alhamdulillah tidak ditemukan kendala seperti saat PPDB SMA/SMK. Mungkin, Dinas Pendidikan Kota Bandung juga sudah mengantisipasinya," kata Yus.

Baca Juga

Yus mengatakan selain berkaca pada kejadian PPDB SMA/SMK, Disdik Kota Bandung juga sudah mengantisipasi jangan terjaadi masalah PPDB seperti di Kota Malang yakni laman PPDB tidak bisa diakses dan akhirnya orangtua menyerbu ke dinas pendidikan setempat. "Semoga lancar sampai proses PPDB selesai," ucapnya.

Pada hari pertama pedaftaran jumlah pendaftarnya mencapai 27 orang dan panitia PPDB disekolahnya langsung memverifikasi berkas yang sudah lengkap. Sementara itu, Permerhati Pendidikan Dan Satriana mengatakan proses PPDB SD dan SMP relatif bagus dan berjalan lancar karena kewengannya ada di satu komando, yakni disdik kota/kabupaten. Dan mengatakan berbeda halnya dengan PPDB SMP ke SMA, karena beda level dari sisi kewenagan.

"Dikarenakan SD dan SMP ada di bawah satu komando, maka mengontrolnya cukup aman, termasuk dalam pendataan siswa yang sudah dilakukan sebelum pendaftaran. Sehingga pada saat pendaftaran orangtua dibantu sekolah sudah beres, kecuali bagi mereka yang ingin merubah sekolah atau jalur," kata Dan.

Ia mengatakan proses pendataan calon peserta didik dengan satu komando relatif lebih ringan sehingga orang tua yang membuka laman PPDB relatif tidak terlalu banyak, karena mereka sudah banyak yang menentukan sekolah pilihannya.

"Sehingga dari sisi teknisnya relatif aman. Ini yang tidak dipelajari oleh Disdik Jabar saat proses PPDB SMA/SMKSLB minggu lalu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement