Ahad 06 Mar 2022 16:34 WIB

Ajakan Boikot Membeli Nasi Padang Menggema di Twitter

Akun @K3nshinKR mengajak memboikot membeli nasi Padang imbas Menag Yaqut dilarang ke Sumbar.

Rep: Erik PP/ Red: Partner
.
.

Penjual nasi<a href= Padang di Jakarta menanti pembeli (ilustrasi)." />
Penjual nasi Padang di Jakarta menanti pembeli (ilustrasi).

JAKARTA -- Jagat lini masa Twitter dihebohkan dengan ajakan boikot makan nasi Padang. Adalah akun @K3nshin_KR yang membuat status mengajak pengikutnya untuk memboikot membeli di warung Padang. Hal itu sebagai imbas sikap sebagaian elemen masyarakat di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) yang melarang Menteri Agama (Menag) Yaqul Cholil Qoumas menginjakkan kaki di tanah Minangkabau.

"Woii Nusantara...Boikot produk Minang. Haramkan pembelian nasi Padang," kata akun @K3nshin_KR dikutip di Jakarta, Ahad (6/3/2022). Status itu viral hingga mengundang kecaman banyak pihak. Tiba-tiba saja, cicitan itu dihapus, namun banyak yang sudah men-screenshot-nya.

Ketua Umum DPP Komite Pemuda Nasional Indonesia, Haris Pertama langsung merespon dengan mempertanyakan ajakan boikot membeli nasi Padang. "Maksudnya manusia ini apa ya??? Kau pikir makanan Padang itu ada yang haram??? Saya sebagai orang Minang tersinggung sekali," kata Haris melalui akun @knpiharis.

Sontak saja akun @zarazettirazr ikut menertawakan status yang dibuat akun yang diidentifikan sebagai pendukung pemerintah tersebut. "Mendingan gue boikot elo lah @K3nshin_KR daripada nasi padang, ajegile," katanya.

Rata-rata akun yang kerap mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga merespon ajakan memboikot warung Padang. "Narasi boikot nasi padang itu sudang sering. Bukan hal baru. Oiya bong ketik di-Google 'provinsi dermawan'," kata akun yang suka membuat status satir dan meme @Markonah_003.

Akun @PresidenKopi juga ikut mentertawakan ajakan memboikot tidak membeli produk orang Minang. "Halah, halah lagak si longor mau boikot nasi Padang...Biasa nelen gule lengkuas aja," katanya sambil menunjukkan emoticon tertawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement