Rabu 12 Oct 2022 05:23 WIB

Atasi Tawuran, Pemkot Jaksel Berencana Gelar Festival Perang Tomat

Plt Wawalkot Jaksel ingin lempar batu di Manggarai diganti perang tomat atau roti.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengukuhkan Tim Antitawuran di Kelurahan Manggarai yang berlangsung di Stasiun Manggarai,  Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022).
Foto: Republika/ali yusuf
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengukuhkan Tim Antitawuran di Kelurahan Manggarai yang berlangsung di Stasiun Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi tawuran antarkelompok masyarakat dianggap sudah membudaya di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan (Jaksel). Pemerintah Kota (Pemkot) Jaksel pun berencana menggelar festival perang tomat untuk memberantas tawuran di jalanan Manggarai yang kerap berulang tersebut.

"Pak Wali (Munjirin) lagi mikirin, apa kita bikin festival tawuran saja ya? Diubah dari (lempar-lempar) batu, mungkin jadi tomat, atau berubah dari batu menjadi roti. Biar menjadi sesuatu yang unik," Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Jaksel, Ali Murtadho disela-sela acara pengukuhan Tim Antitawuran di Stasiun Manggarai, Kecamatan Tebet, Jaksel, Selasa (11/10/2022).

Saat ini, kata Ali, wacana festival perang tomat masih digodok lebih lanjut oleh Wali Kota Munjirin. Apalagi, kata dia,, aksi tawuran di Manggarai telah menjadi hal yang identik dan telah terjadi sejak era Kolonial Belanda. Sayangnya, kegiatan buruk itu terus berlanjut hingga kini.

Pihaknya pun mendukung langkah Polrestro Jaksel yang membentuk Tim Antitawuran yang beanggotakan masyarakat setempat dan dikepalai Lurah Manggarai.  "Terkait dengan tawuran ini saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolres, sudah menginisiasi Tim Tawuran di Kelurahan Manggarai," ucap Ali.

Kapolres Metro Jaksel, Kombes Ade Ary Syam Indradi berniat untuk melakukan patroli jalan kaki di kawasan pemukiman padat Manggarai. Dengan patroli jalan kaki secara rutin itu, ia dapat memantau kawasan Manggarai setiap pekan guna mencegah aksi tawuran. "Mungkin saya akan patroli jalan kaki, itu yang ada di pikiran saya, sampai semuanya betul-betul kami sentuh," tutur Ade.

Selain itu, kata Ade, patroli jalan kaki secara rutin itu menjadi salah satu cara untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, ia bisa mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengantisipasi terjadinya tawuran. Karena itu, Ade juga membentuk Tim Antitawuran yang beranggotakan masyarakat Manggarai yang tersebar di berbagai rukun warga (RW).

"Kedatangan Bapak Kapolda (Irjen M Fadil Imran), kemudian sentuhan-sentuhan yang sudah kami lakukan sejak seminggu terakhir ini, tidak hanya sekedar seremonial," ujar Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement