Jumat 28 Oct 2022 15:22 WIB

3 Nama Capres Pilihan Musra III di Riau, Ada Sandiaga Hingga Ganjar 

Sandiaga Uno menempati peringkat I capres hasil Musra III di Riau.

Red: Nashih Nashrullah
Menparekraf Sandiaga Uno. Sandiaga Uno menempati peringkat I capres hasil Musra III di Riau
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menparekraf Sandiaga Uno. Sandiaga Uno menempati peringkat I capres hasil Musra III di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sosok Sandiaga Salahuddin Uno menempati peringkat pertama-tama sebagai calon presiden (Capres) 2024 dalam Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) III yang digelar di Riau pada Ahad (23/10/2022).  

Dalam forum tersebut, Sandiaga Uno meraih sebanyak 624 suara atau 23,48 persen disusul Prabowo Subianto yang meraih sebanyak 518 suara atau 19,51 persen.  

Baca Juga

Kemudian pada posisi ketiga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan sebanyak 507 suara atau 19,09 persen.  

Terkait hal tersebut, Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak.  

Menurutnya, alasan dirinya terpilih sebagai Capres 2024 dalam Musra III karena beragam pertimbangan. 

Di antaranya latar belakang Sandiaga Uno yang merupakan putra Riau.  

Selain itu, sejumlah langkahnya di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam menghadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu bagi pemulihan ekonomi bagi masyarakat. 

Seperti pengembangan desa wisata dan desa kreatif serta program Bangga Buatan Indonesia.  

"Sebagai kelahiran Riau, saya tentunya mengucapkan terima kasih. Tentunya ini merupakan bagian daripada dinamika perpolitikan yang menjadi masukan para pengambil kebijakan," ujar Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Jumat (28/10/2022). 

Walau begitu, kata dia, dirinya mengungkapkan keputusan penetapan Capres 2024 merupakan otoritas partai politik.  

Hal tersebut dijelaskannya sesuai dengan presidential threshold terkait pengaturan tentang syarat pencalonan Presiden dan Wakil Presiden dalam Pasal 6A ayat (2) UU Pemilu yang menyatakan pasangan Capres dan Cawapres diusulkan oleh partai politik ataupun gabungan partai politik peserta pemilu. 

"Pengambil kebijakan itu adalah partai politik, dan partai politik ini akan mengambil kebijakan sekitar satu tahun dari sekarang-bulan Oktober (2023), di mana nanti setelah tentunya penuh dengan pertimbangan, diskursus, dan sebagainya, tentunya akan ditetapkan calon yang paling diharapkan oleh masyarakat," kata Sandiaga. 

"Tentunya dinamika yang kita harus apresiasi dan saya fokus kepada tugas saya di Kementerian, saya pastikan kebangkitan ekonomi kita ini terjaga dengan baik untuk bangkit dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," paparnya.  

Seperti diketahui, selain ketiga nama teratas tersebut, terdapat nama Airlangga Hartarto pada peringkat keempat dengan 322 suara atau 12,12 persen.  

Selanjutnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dengan 116 suara atau 4,35 persen dan Ketua DPR RI, Puan Maharani pada peringkat keenam dengan 102 suara atau 3,83 persen.  

Berturut-turut menempati peringkat ketujuh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 99 suara atau 3,71 persen, Menteri BUMN Erick Thohir dengan 97 suara atau 3,65 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 82 suara atau 3,07 persen.  

Kemudian Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan 66 suara atau 2,47 persen, ekonom Rizal Ramli dengan 41 suara atau 1,55 persen, Ustaz Abdul Somad dengan 23 suara atau 0,85 persen, lain-lain sebesar 62 suara atau 2,32 persen.

 

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 217)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement