Jumat 25 Nov 2022 05:58 WIB

Jabar Sepakati Kerja Sama Kebencanaan dengan Jepang

Jepang siap membantu dalam pembinaan SDM yang tangguh menghadapi bencana.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sukses menjadi tuan rumah dalam kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur atau East Asia Local and Regional Government Congress (EALRGC) ke-11 tahun 2022.
Foto: Istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sukses menjadi tuan rumah dalam kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur atau East Asia Local and Regional Government Congress (EALRGC) ke-11 tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat sukses menjadi tuan rumah dalam kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur atau East Asia Local and Regional Government Congress (EALRGC) ke-11 tahun 2022. Kongres tersebut, menghasilkan sejumlah kerja sama pemerintah daerah dari berbagai negara lahir yang dicetuskan dalam General Session di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/11).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya meneken, sejumlah kerja sama dengan daerah anggota kongres. Seperti menyepakati kerja sama disektor wisata yang dinilai sebagai cara tercepat untuk membangkitkan ekonomi lokal.

 

photo
Wakil Gubernur Prefektur Shizuoka, Ideno Tsutomu mengatakan, siap membantu Jawa Barat dalam pembinaan sumber daya manusia yang tangguh menghadapi bencana. - (Istimewa)

 

"Apalagi kita saling promosi di negara-negara anggota kongres ini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, Jabar juga menyepakati kerja sama ilmu kebencanaan dengan Perfektur Shizuoka, Jepang yang dinilai sebagai salah satu daerah tangguh bencana gempa bumi.

"Karena Shizuoka termasuk provinsi yang tangguh terhadap bencana gempa bumi. Kami di Jabar ingin belajar," katanya.

Organisasi ini, kata dia, diharapkan bisa berperan besar dalam kemajuan pemerintah daerah di Asia. "Organisasi ini sangat powerfull karena menyamakan langkah kerja sama ke depan di level Asia yang kalau kompak itu sangat luar biasa," katanya.

Menurut Emil, acara ini juga berdekatan dengan G20 kemarin di Bali. Sehingga, kita bisa menyaksikan Indonesia banyak dipercaya dapat menyelenggarakan diplomasi berkelompok di dunia maupun di benua Asia.

Sejalan dengan hasil G20, Emil menilai, pertemuan tersebut juga sebagai ajang menyamakan irama untuk mencari solusi ragam disrupsi yang dirasakan belakangan ini. Seperti, masalah perang, pandemi, isu lingkungan hingga krisis ekonomi.

"Sehingga, kita menyadari tidak bisa bekerja sendiri, harus bekerja bersama-sama," katanya.

Secara umum, Emil menilai, seluruh rangkaian acara berjalan sukses. Rencananya kongres tahun depan akan digelar di Lin Yi, Tiongkok.

"Acara berlangsung sangat sukses. Makin banyak kerjasama seperti ini dunia makin damai, jauh dari perang fokus pada kesepahaman kesejahteraan bersama," katanya.

Gubernur Prefektur Nara, Arai Shogo berpendapat, kongres ini sangat bermanfaat. Selain melahirkan kerja sama, dia menyoroti soal komitmen dan rasa kebersamaan yang erat dari para delegasi. 

Arai menganggap, kongres ini seperti representasi semangat kebersamaan pada Konderensi Asia Afrika tahun 1955. "Bagi saya hal yang paling besar, bahwa semangat yang dimiliki oleh Bandung tentang kebersamaan, menciptakan harmonisasi dengan negara tenagga, saya rasakan juga pada kongres kali ini," katanya.

Arai meyakini, jalinan kerjasama semacam ini sangat penting bagi peradaban dunia yang lebih baik. "Saya percaya bergerak sendiri, berusaha mandiri dan saling bantu adalah sesuatu yang penting demi masa depan dunia yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi dunia akan sangat terpengaruh dari perkembangan ekonomi tiap negara kongres," katanya.

Wakil Gubernur Prefektur Shizuoka, Ideno Tsutomu mengatakan, siap membantu Jawa Barat dalam pembinaan sumber daya manusia yang tangguh menghadapi bencana.

"Prefektur Shizuoka di Jepang memang sering mengalami gempa bumi, tapi kami selama 50 tahun lebih ini memang ada banyak kebijkan untuk ditutunt tentang penanganan bencana khususnya gempa bumi," katanya.

Ideno pun membuka pintu bagi utusan Jawa Barat untuk berkunjung ke Shizuoka. "Saya berharap dengan adanya perpanjangan MoU antara Shizuoka dan Jabar, diantaranya penerimaan staf dari Jabar ke Shizuoka untuk sharing knowledge," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement