Jumat 25 Nov 2022 18:04 WIB

Debu Batu Bara Cemari Marunda Lagi, Heru Minta Perusahaan Diberi Catatan Khusus

Debu batu bara kembali membuat sesak warga Marunda sejak Ahad.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah bocah dengan mengenakan masker bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung, kawasan Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Selasa (15/3/2022). Forum Masyarakat Rusunawa Marunda dan sekitarnya (F-MRM) menyatakan bahwa saat ini di lingkungan tempat tinggal mereka sedang mengalami pencemaran lingkungan debu batu bara dalam bentuk flying ash bottom ash (FABA) atau debu yang terbawa angin berasal dari bongkar muat batu bara di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah bocah dengan mengenakan masker bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung, kawasan Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Selasa (15/3/2022). Forum Masyarakat Rusunawa Marunda dan sekitarnya (F-MRM) menyatakan bahwa saat ini di lingkungan tempat tinggal mereka sedang mengalami pencemaran lingkungan debu batu bara dalam bentuk flying ash bottom ash (FABA) atau debu yang terbawa angin berasal dari bongkar muat batu bara di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyoroti persoalan debu batubara yang kembali mencemari lingkungan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Menurut dia, hal itu telah dikoordinasikan dengan jajarannya untuk ditindaklanjuti.

“Itu saya minta Pak Wali Kota tiga hari yang lalu untuk bisa memfasilitasi,” kata Heru dalam keterangannya, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga

Dia mengakui, hal itu memang berdampak jelas pada lingkungan. Heru menegaskan untuk meminta lebih jauh penanganan debu Marunda.

“Ya, harus diperbaiki. Harus ada catatan khusus dari Dinas Lingkungan Hidup DKI ke perusahaan yang bersangkutan,” tuturnya.

Berdasarkan laporan dari Forum Masyarakat Rusunawa Marunda, debu yang membuat sesak warga dirasakan sejak Ahad (20/11/2022) lalu. Hingga kemarin, debu batu bara belum kunjung hilang.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sebelumnya menyebut telah melakukan tindakan. Menurut DLH DKI telah melakukan pengukuran cerobong boiler pada empat industri  di Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

“Pengukuran kami di cerobong-cerobong industri sekitar Marunda,” ucapnya.

Sebelumnya, debu batubara di lokasi serupa sempat menyerang hingga akhirnya berujung pencabutan izin operasional PT KCN. Namun demikian, berselang beberapa bulan debu batubara kembali mencemari Rusunawa Marunda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement