Jumat 25 Nov 2022 19:49 WIB

Tingkatkan SDM Berkualitas, Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Kualitas SDM sangat menentukan kualitas dan arah pembangunan di masa depan.

Red: Karta Raharja Ucu
Menteri BUMN Erick Thohir yang menyebutkan  transformasi SDM menjadi bagian dari agenda perubahan perusahaan pelat merah.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Menteri BUMN Erick Thohir yang menyebutkan transformasi SDM menjadi bagian dari agenda perubahan perusahaan pelat merah.

Oleh : Amir Faisal Nek Muhammad, Founder Perfekto untuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Sudah 77 tahun Indonesia merdeka, tapi persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi pekerjaan besar yang harus segera dituntaskan di republik ini. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan sangat menentukan kualitas dan arah pembangunan di masa depan.

Berdasarkan data BPS yang dirilis pada Februari 2022, tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 39,10 persen, sementara Tenaga kerja dengan pendidikan terakhir SMP sebesar 18,23 persen, SMA 18,23 persen dan SMK sebesar 11,95 persen. Sementara itu, tenaga kerja dengan pendidikan akhir diploma I/II/III dan universitas hanya sebesar 12,60 persen. Sedangkan berdasarkan hasil survei IMD World Digital Competitiveness Ranking pada 2021, Indonesia berada pada peringkat 37 dunia dari total 64 negara.

Dalam beberapa tahun ke belakang ini, kita bisa melihat komitmen pemerintah sangat besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pada 2022 pemerintah mengalokasikan anggaran bagi sektor pendidikan yang mencapai Rp 542,8 Triliun. Kemudian perluasan cakupan program Bidikmisi melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, dan perluasan cakupan kartu prakerja.

Presiden Jokowi juga menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Perpres ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk memastikan keterlibatan industri dalam pengembangan modal manusia melalui pengembangan keterampilan vokasi.

Semenjak Presiden Jokowi mengusung Revolusi Mental, hal ini menunjukkan Indonesia mencoba menegaskan bahwa rakyat Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Komitmen berani dilakukan pemerintah adalah dengan mengambil alih 51 persen saham PT Freeport yang sebelumnya hanya 9 persen dan telah dikelola oleh Freeport-McMoRan selama 54 tahun.

Selain itu di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia juga mengambil Blok Mahakam yang sudah 43 tahun dikelola oleh Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation dari Perancis dan Blok Rokan, yang sudah dikelola 97 tahun oleh Chevron. Sekarang tantangannya ada pada SDM di republik ini, untuk mampu mengelola sebaik mungkin SDA yang tersedia. Apalagi kini Indonesia memasuki masa bonus demografi.

Mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja bangsa Indonesia, yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, gotong royong, berlandaskan Pancasila sehingga bangsa Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera, dan bermartabat. Komitmen itu yang harus ditanam dalam sektor pembangunan Indonesia sesuai dengan semangat Revolusi Mental sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Peranan BUMN dalam meningkatkan kualitas SDM juga sangat penting. Transformasi yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir juga mulai memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pembangunan kualitas SDM Indonesia.

Hal itu sejalan dengan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir yang menyebutkan  transformasi SDM menjadi bagian dari agenda perubahan perusahaan pelat merah. BUMN saat ini mulai mendorong kepemimpinan perempuan di kursi-kursi eksekutif BUMN dan membuka kesempatan yang besar untuk anak muda untuk berkiprah menjadi leadership muda di BUMN.

Saat ini, setidaknya sudah ada 10 persen dari total seluruh Direksi di BUMN diisi oleh pemuda-pemudi berusia di bawah 42 tahun ke bawah dan 18 persen perempuan dalam jajaran direksi BUMN. Ini tentunya akan meningkatkan semangat para pemuda dan perempuan untuk terus meningkatkan kualitas diri agar dapat berkiprah di BUMN, di samping dengan hadirnya regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk memberikan kesempatan besar bagi mereka.

Di era globalisasi saat ini Indonesia harus berani dan terus berinvestasi pada knowledge based ekonomi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia hanya dapat dibangun dengan pola pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang berdaya saing, terampil, bermutu, dan relevan dengan tuntutan dunia kerja, serta memiliki kepimpinan yang berakhlak mulia.

Kurikulum dalam dunia pendidikan dan pelatihan saat ini tidak boleh hanya disusun hanya berdasarkan tujuan pada akademis yang tidak aplikatif terhadap industri. Melainkan harus menggambarkan kesesuaian dengan dunia industri modern saat ini.

Kemudian akses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas juga harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, semua pihak harus bisa berkolaborasi untuk pendidikan anak-anak di Indonesia. Semua penyelenggara negara harus mampu menerjemahkan revolusi mental yang dideklarasikan oleh Presiden Jokowi, data BPS di awal tulisan ini harus menjadi evaluasi khusus bagi kita semua.

Harapan itu ada, kesuksesan Jokowi pada KTT G20 adalah cerminan kepercayaan dunia internasional untuk Indonesia. Kebanggaan ini harus dijadikan motivasi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing internasional. Indonesia harus menjadi bangsa yang percaya diri, membuang jauh-jauh mental inferior dan inlander.

Kita telah memiliki fondasi dan modal dasar menuju Indonesia unggul, seperti pembangunan infrastruktur, pemerataan pembangunan dengan konsep Indonesia Sentris. Ini menjadi batu loncatan dalam  meningkatkan sumber daya manusia kita. Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus menjadi prioritas pembangunan bangsa, apalagi dengan revolusi industri 4.0, sumber daya manusia menjadi instrumen terpenting bagi negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan Indonesia maju yang menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement