Pemicu Konflik Israel - Palestina

Rep: Agung Sasongko Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, Konflik israel dan Palstina tidak terlepas dari intervensi barat paska perang dunia ke dua. Kala itu, Inggris yang tengah menjajah Palestina merestui berdirinya negara yahudi di tanah Palestina pada tanggal 2 November 1917. Restu ini sebagai bentuk dukungan dan simpati terhadap pembantaian dan pengusiran kaum yahudi di Eropa oleh Nazi Jerman.

Usai dideklarasikan berdirinya negara Israel, mulailah konflik antara bangsa Arab dengan bangsa yahudi. Dimulai dari perang Arab-Israel 1948, dilanjutkan dengan perang 1967 dan perang Yom Kippur 1973. Efek dari perang itu, wilayah Palestina sedikit demi sedikit diambi alih oleh Israel.

Israel pun terus melakukan tekanan terhadap Palestina melalui blokade dan pembuatan tapal batas serta pemukiman yahudi. Tak jarang aksi provokatif juga diperlihatkan Israel melalui situs-situs peninggalan kebudayaan Islam di Masjidil Aqhsa.

Sudah tak terhitung berapa nyawa yang hilang sebagai akibat dari agresi Israel terhadap negara yang tak berdaya. Perundingan nampak hanya menghabiskan waktu tanpa menghasilkan kemajuan signifikan terhadap kondisi rakyat Palestina.

Kondisi itu, yang kemudian mendorong relawan kemanusiaan di seluruh dunia, untuk berkumpul di Istambul, Turki sekaligus merencanakan keberangkatan ke Gaza, Palestina. Sayangnya, niat damai diartikan sebagai ancaman oleh pihak Israel. Kapal Mavi Marmara yang membawa makanan dan obat-obatan pun disergap dan digiring ke pelabuhan Haifa, Israel.

Hingga kini, kejelasan nasib para relawan masih menggantung. Namun, kabar terakhir menyebutkan, 12 relawan asal Indonesia dinyatakan selamat dan dalam kondisi sehat. Saat ini, mereka berada dalam penjara, Baesherva dan bakal dipulangkan kembali via Konsulat Jenderal RI di Amman, Yordania.


 

Stock Fotage by youtube

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler