Presiden FIFA: Piala Dunia Ubah Persepsi Terhadap Rusia
Turnamen selama sebulan penuh telah diadakan tanpa insiden keamanan yang berarti.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan penyelenggaraan Piala Dunia telah membantu mengubah pandangan orang-orang atas Rusia. Kekhawatiran tentang kemungkinan insiden rasisme dan kekerasan hooligan yang dibesar-besarkan sebelum penyelenggaraan Piala Dunia Rusia tidak terbukti.
Infantino mengatakan hal tersebut di depan para hadirin di sebuah acara di Teater Bolshoi Moskow pada Sabtu (14/7). Acara itu dihadiri pula Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Persepsi dunia selama ini tentang Rusia. Kami melakukan kerja sama dengan baik," tambahnya seraya mengangguk kepada Putin.
Turnamen selama sebulan penuh telah diadakan tanpa insiden keamanan yang berarti. Banyak penggemar dari seluruh dunia juga telah berbicara tentang sebuah pengalaman positif di Piala Dunia di Rusia.
Putin pun menyampaikan hal ini telah menghilangkan mitos dan stereotipe. "Terima kasih, Pak Presiden, atas kata-kata dan sambutan baik Anda," ujar Putin dalam Bahasa Inggris, yang jarang ia gunakan di depan publik.
Hadirin yang terlihat pada acara itu di antaranya sejumlah mantan bintang sepak bola termasuk, Ronaldo asal Brasil dan Marcel Desailly, serta pejabat pemerintah Rusia.
Presiden FIFA Gianni Infantino (R) menyerahkan medali perunggu kepada para pemain Belgia setelah pertandingan perebutan tempat ketiga pada Piala Dunia FIFA 2018 di St.Petersburg, Rusia, Sabtu (14/7). (EPA-EFE/GEORGI LICOVSKI)
Putin mengatakan dia merasa sedih turnamen itu hampir berakhir. Akan tetapi, ia juga mencatat Piala Dunia telah membantu memperbaiki gambaran tentang negaranya.
"Kami tidak mampu tetapi merasa sedih karena festival sepak bola spektakuler ini, yang telah memberi kita begitu banyak momen bahagia, kesan yang hidup dan teman baru, hampir berakhir," Putin menuturkan.
Putin mengatakan Rusia ingin sekali melihat para penggemar Piala Dunia kembali ke negara masing-masing setelah turnamen. Fan yang memasuki Rusia tanpa visa dan hanya menggunakan ID penggemar sebagai sebuah dokumen wajib untuk memasuki stadion membuktikan pemegangnya telah diperiksa dan disetujui oleh pihak berwenang.
"Di Rusia, kami selalu senang melihat teman-teman kami baik yang sudah tua maupun masih muda, sekarang kita punya lebih banyak lagi," kata Putin.
Sementara itu Wakil Perdana Menteri Rusia Olga Golodets, yang bertugas di bidang olahraga dan budaya, pada pekan ini menyatakan negara tersebut mengharapkan perhelatan Piala Dunia akan berdampak ekonomi. Terutama pada peningkatan 15 persen wisatawan mancanegara pada tahun depan.
Piala Dunia 2018 akan berakhir pada hari ini dengan pertandingan final antara Perancis dan Kroasia di Stadion Luzhniki Moskow.