China-Swedia Buat Mobil Listrik dengan Wireless Charging

Pengguna tak akan repot dengan gulungan kabel saat mengisi materai mobil.

Republika/Prayogi
Petugas membatu pengemudi taxi melakukan pengisian daya pada mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN di Kantor PLN Disjaya, Gambir, Jakarta, Selasa (28/1).(Republika/Prayogi)
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA—Saat ini, pengguna smartphone sudah sangat dimudahkan oleh teknologi wireless charging. Pengguna tak lagi direpotkan oleh gulungan kabel saat akan melakukan isi ulang baterai.

Dilansir dari Car Advice pada Senin (16/3), teknologi ini pun tengah dikembangkan untuk penerapan pada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Dengan adanya teknologi wireless charging ini, maka pengendara tak akan lagi diperumit oleh jenis colokan dan gulungan kabel yang memakan tempat di bagasi.

Pengembangan ini dilakukan oleh perusahaan Amerika Serikat (AS), Swedia dan China. Seperti pada gawai, teknologi untuk EV ini juga akan melibatkan sistem induksi dan wireless charging pads.

Kemungkinan besar, teknologi ini harus jadi satu kesatuan dengan fitur autonomous parking. Mengingat, wireless charging pads harus terletak tepat dibawah underbody charging plates sehingga penyaluran energi dapat dilakukan dengan optimal.

Tentu bisa dibayangkan, tanpa bantuan fitur parkir otonom, tentu akan sangat sulit bagi pengemudi untuk bisa memarkiran mobil secara akurat sesuai dengan titik induksi wireless charging pads.

Teknologi ini dikembangkan dengan melibatkan sejumlah instumen mulai dari transmitter pad, receive pad. Agar resonant magnetic induction dapat tersalurkan dengan akurat, maka fitur parkir otonom yang ditanamkan harus mampu berkomunikasi dengan real-time alignment feedback pada wireless charging pads.

Dengan seluruh fitur ini, maka pengendara tak perlu lagi melakukan aksi khusu untuk melakukan pengisian ulang baterai. Karena, kombinasi fitur ini membuat mobil dapat melakukan parkir secara otonom dan otomatis akan melakukan pengisian ulang. Saat hendak berjalan, pengendara pun dapat langsung melakukan perjalanan tanpa perlu melepas stop kontak atau pun kabel.

Teknologi ini sendiri dikembangkan oleh Momentum Dynamics dan CEVT. Saat ini kedua perusaan itu masib terus melakukan pengujian dalam berbagai jenis kendaraan dan berbagai kondisi. Saat ini, teknologi yang ada telah mampu menjadi wireless charging yang tahan air, tahan panas dan tetap dapat beroperasi saat musim salju.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler