Tolak Rapid Test, Demokrat: Lebih Baik untuk Tenaga Medis

Demokrat menilai rapid test massal anggota DPR dan keluarga melukai hati rakyat.

Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Ahad (22/3/2020).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Demokrat di DPR dengan tegas menolak rapid test virus Covid-19 atau corona, yang ditujukan pada semua anggota dewan dan keluarganya. Menurut Demokrat, tenaga medis dan masyarakat terlebih dahulu yang diutamakan dalam tes tersebut.

"Menurut pandangan kami, tes Covid-19 untuk anggota DPR saat ini sangatlah tidak tepat. Kami tidak mau melukai hati rakyat Indonesia," ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Agung Budi Santoso lewat keterangan tertulisnya, Selasa (24/3).

Tes juga seharusnya diprioritaskan kepada tenaga medis. Merekalah yang berjibaku di garda terdepan untuk merawat dan menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona.

"Masyarakat, tenaga medis dan TNI/Polri-lah yang harus kita prioritaskan dahulu untuk tes Covid-19. Tidak ada yang istimewa saat ini, semua harus bersatu untuk melawan wabah penyakit ini," ucapnya.

Ketua BURT DPR ini juga meminta agar anggota dewan dan keluarga yang merasakan adanya gejala-gejala virus corona, bisa segera mungkin berkonsultasi pada dokter. Tetapi, dengan menggunakan biaya sendiri.

"Jika merasakan gejala langsung segera mengikuti test Covid 19 di rumah sakit terdekat atau rujukan dan mari kita berdoa bersama," ujar Agung.

Diketahui, guna mencegah penyebaran virus Covid-19 atau corona, DPR akan menggelar tes bagi para legislator. Rencananya, tes akan dilakukan pada Jumat (27/3), di Aula Kompleks Perumahan DPR, Kalibata, Jakarta.

"Kami perkirakan rapid test anggota DPR akan dilakukan sekitar Kamis atau mulai Jumat ini," ujar Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar kepada wartawan, Senin (23/5).

Guna menghindari terjadinya kerumunan, Sekretariat DPR akan menjadwalkan anggota yang akan menjalani tes corona. Agar mempermudah juga dalam mengklasifikasi hasil tesnya nanti.

"Karena kan jumlah anggota dewan 575, kalau kali empat saja rata-rata sekitar di atas dua ribu. Keseluruhan dengan pembantu dan driver barang kali," ujar Indra.

Baca Juga


Tambahan 227 RS untuk Rawan Pasien Corona - (Infografis Republika.co.id)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler