Paramedis Covid-19 di Makassar Disediakan Hotel dan Insentif
Ada tiga hotel yang disiapkan untuk para medis garda terdepan penanganan Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Paramedis yang bertugas menangani pasien Coronavirus Disease (Covid-19) di Makassar, Sulawesi Selatan telah disiapkan hotel sebagai tempat istirahat setelah bertugas merawat pasien di rumah sakit rujukan. Mereka juga sekaligus akan mendapat dana insentif tambahan.
"Bagi tenaga medis yang bertugas sebagai garda terdepan menangani Covid-19 sudah disiapkan hotel yakni Grand Puri, Sutomo, dan Grand Sayang, yang sementara disterilisasi setelah ditempati jamaah Ijtima," ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah seusai pertemuan terbatas di Makassar, Jumat (27/3).
Selain itu, pihaknya juga meminta TAPD dan BPKD mencari aturan lain yang memungkinkan pemberian insentif atau honor tambahan bagi paramedis sebagai bentuk apresiasi menunjang kinerja mereka. "Kami juga meminta agar tenaga medis yang merawat pasien dipenuhi tambahan nutrisi makanan bergizi, dan suplemen vitamin agar tetap sehat termasuk pengantaran makanan karena tidak mungkin mereka keluar masuk atau pulang ke rumahnya," ucap pria disapa akrab Ullah itu.
Menurut dia, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulsel juga sepakat menyetujui dukungan anggaran parsial hingga Rp 500 miliar untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19 dengan pasien yang terus bertambah. Ia mengemukakan, anggaran parsial Rp 500 miliar yang disiapkan ini, akan dilihat sejauh mana diperlukan termasuk perkembangan kondisi dalam menghadapi pandemi korona di Sulsel.
"Totalnya 500 miliar. Untuk dua bulan ke depan kita beri dan Banggar sudah putuskan Rp 250 miliar bisa dipakai, masukkan proposalnya, laporkan. Jangan terkendala hanya karena anggaran," paparnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, merespons adanya keluhan dari tenaga medis dan mencari langkah jitu dengan memfasilitasi mereka tempat istirahat di hotel yang telah ditunjuk. Pengusaha hotel pun menyambut langkah tersebut untuk membatu tenaga medis mengingat mereka adalah garda terdepan menangani pasien korona. Hotel yang ditunjuk dibagi zona yang berdekatan dengan rumah sakit rujukan dan penyangga.
Zona satu di Hotel Sutomo yang berdekatan dengan Rumah Sakit Pelamonia, RSKD Dadi dan Rumah Sakit Akademis. Hotel ini menyiapkan 51 kamar bagi tenaga medis.
Sedangkan zona dua di hotel Grand Sayang di wilayah ruang publik Maccini Sombala, lokasinya berdekatan dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji, RSUD Labuang Bani. Hotel ini menyediakan 100 kamar untuk ditempati istirahat.
Dan Zona tiga di hotel Grand Puri, jalan Perintis Kemerdekaan. Zona ini diperuntukkan bagi tenaga medis RSUP Wahidin Sudirohusodo, RS Pendidikan Unhas dan Rumah Sakit Private Care Center (PCC) dengan disiapkan sebanyak 38 kamar. "Hotel-hotel itu betul-betul dipersiapkan bagi para medis, dokter perawat agar dari rumah sakit yang tidak langsung pulang ke rumah," kata gubernur.
Dari pantauan di situs resmi covid-19.sulselprov.go.id pukul 23.00 WITA jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah menjadi 343 orang. Dengan rincian 307 dalam proses pemantauan dan 36 selesai dipantau. Selanjutnya, status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berkurang menjadi 75 orang dengan rincian 67 masih dirawat dan delapan orang dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang.
Untuk pasien positif COVID-19 bertambah menjadi 29 orang, 25 orang dirawat intensif dan empat orang dinyatakan meninggal dunia. Secara nasional jumlah pasien positif COVID-19 berjumlah 1.046, dalam perawatan berjumlah 913 orang, sembuh 46 orang dan meninggal dunia 87 orang.