Jakarta Berstatus PSBB, Ini Tanggapan Gojek

Status PSBB di DKI Jakarta mulai berlaku hari ini, Selasa (7/4).

ANTARA/Puspa Perwitasari
Pengemudi ojek daring menunggu orderan di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (7/4/2020). Berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta mulai 7 April 2020, pemerintah melarang transportasi daring khususnya sepeda motor untuk mengangkut penumpang
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gojek menanggapi status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan terhadap wilayah DKI Jakarta. Status PSBB di DKI Jakarta mulai berlaku hari ini, Selasa (7/4).

“Pada prinsipnya, kami selalu berupaya untuk mematuhi regulasi-regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk melindungi masyarakat dari dampak Covid-19,” kata Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/4).

Namun, ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengkaji dan berdiskusi lebih lanjut bersama dengan pemerintah terkait implementasi peraturan tersebut. “Hingga saat ini kami telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mitra-mitra kami tetap dapat beroperasi dan menjalankan tugasnya dengan aman di tengah pandemi Covid-19. Karena, mitra-mitra ini, terutama para mitra driver, merupakan andalan kita bersama di tengah masyarakat diimbau untuk di rumah saja guna menekan penyebaran Covid-19,” katanya.

Adapun upaya Gojek dalam memastikan keamanan dan kesehatan ekosistem Gojek di antaranya penyediaan masker, hand sanitizer, vitamin, dan disinfektan. Gojek telah mengimpor 5 juta masker. 

Baca Juga


Selain itu, Gojek menyediakan cairan pembersih (hand sanitizer), dan vitamin. Pihaknya juga melakukan penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan di berbagai kota besar Indonesia.

Kedua, penyediaan kartu penanda suhu tubuh di merchant Gofood yang merupakan pedoman dari Gojek yang dijalankan berbagai mitra merchant Gofood untuk memastikan keamanan dan makanan yang dikirimkan. Kartu ini berisi informasi mengenai suhu tubuh dari pihak yang menangani makanan yang dipesan, yaitu karyawan mitra merchant yang memasak, karyawan yang menyiapkan makanan, serta mitra pengemudi yang mengantar makanan.

“Dengan prosedur ini, mitra driver kami dapat mengetahui suhu tubuhnya dari waktu ke waktu tanpa harus melakukan pengecekan sendiri,” kata Nila.

Ketiga, fitur contactless delivery untuk perlindungan mitra pengemudi. Gojek telah mengimplementasikan sistem contactless delivery atau layanan tanpa kontak fisik langsung pada layanan Gofood dan Gosend demi meminimalisasi kontak langsung antara mitra pengemudi dan pelanggan dengan menyediakan opsi teks pesan cepat pada fitur chat. Pihaknya juga mengimbau mitra merchant untuk dapat memprioritaskan metode pembayaran digital/nontunai.

“Hal ini kami lakukan agar semua pihak, termasuk mitra driver kami, dapat terminimalisir dari kemungkinan penularan,” ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler