Pengguna Layanan Digital Perpusnas Melonjak 130 Persen

iPusnas menjadi pilihan masyarakat mengatasi kejenuhan.

MGROL 99
Salah satu ruang di gedung depan Perpusnas yang difungsikan sebagai museum. Di tengah masa pandemi virus corona, jumlah pengunjung dan pengguna layanan digital Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) melonjak signifikan sampai 130 persen tiap pekannya.
Rep: Novita Intan Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Di tengah masa pandemi virus corona, jumlah pengunjung dan pengguna layanan digital Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) melonjak signifikan sampai 130 persen tiap pekannya. Layanan digital seperti iPusnas menjadi pilihan masyarakat mengatasi kejenuhan pembatasan fisik (physical distancing) yang diterapkan pemerintah. 

Baca Juga


Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, sejak kebijakan stay at home diberlakukan pada Maret lalu, masyarakat antusias mengunduh dan menggunakan aplikasi iPusnas. Pada periode 8-14 Maret jumlah pengunduh iPusnas sebanyak 8.238 pengunduh. Lalu jumlahnya melonjak tajam menjadi 42.645 pengunduh pada periode 29 Maret-4 April.

"Signifikansi juga terjadi pada tingkat keterpakaian iPusnas," ungkap Syarif dalam keterangan tulis di Jakarta, Jumat (17/4).

Pada periode 8-14 Maret, jumlahnya 9.783 pengguna. Lantas pada periode 29 Maret-4 April meningkat drastis menjadi 40.902 pengguna.

Syarif mengatakan, Perpusnas sudah berencana mengkoneksikan seluruh konten buku-buku digital yang telah dibuat oleh pemerintah daerah. "Kami akan buatkan jaringan yang terkoneksi dengan daerah-daerah lain," ucap Syarif

Terkait kebijakan pencegahan virus corona, Perpusnas secara aktif telah melakukan sejumlah langkah krusial, seperti membentuk kader kesehatan yang bertugas sesuai protokol virus corona, melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan virus corona. Juga pelaksanaan rapid test virus corona dan penggalangan dana bantuan secara sukarela dari pegawai untuk didonasikan ke Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPN). 

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP Putra Nababan menilai iPusnas efektif mengisi kekosongan waktu dan kejenuhan masyarakat pada masa pandemi. Menurutnya, Perpusnas sebagai penyedia konten harus berkolaborasi dengan penyedia jasa teknologi informasi atau institusi lain, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun Kementerian Pariwisata.

"Kerja sama  agar Perpusnas tahu kebutuhan bahan bacaan yang diperlukan, termasuk jika dimungkinan buku-buku pelajaran dialihkan ke dalam bentuk digital, masuk ke dalam platform iPusnas," ungkap Putra. 

Penguatan literasi masyarakat melalui perpustakaan daring juga harus dibarengi dengan sosialisasi dan publikasi media agar jenis layanan perpustakaan daring yang dimiliki Perpusnas, seperti iPusnas, Indonesia OneSearch (IOS) dan Khastara diketahui masyarakat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler