Mengatur Keuangan Keluarga Saat Pandemi Covid-19

Pengeluaran keluarga lebih besar di saat pandemi covid-19.

Republika/ Yogi Ardhi
Mengatur Keuangan Keluarga Saat Pandemi Covid-19. Foto Ilustrasi: Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)
Rep: Farah Noersativa Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya pandemi COVID-19 berdampak kepada ekonomi rakyat, termasuk ekonomi keluarga masing-masing masyarakat. Menurut Vice President of Risk dari perusahaan teknologi finansial peer to peer lending Pintek, Aries Purwo Dilliarso, adanya pandemi ini, tidak sedikit keluarga yang mengaku bahwa pengeluaran menjadi lebih besar dari biasanya.

"Hal ini terwujud, banyak perlengkapan kesehatan yang perlu dipersiapkan; belum lagi panic buying yang melanda masyarakat sehingga mengakibatkan kelangkaan perlengkapan kesehatan dan mengakibatkan harga barang menjadi melonjak tinggi," kata Aries dalam talkshow secara daring #YangPentingBelajar di Rumah: Memaksimalkan Peran Orang Tua dalam Mendampingi Produktivitas Anak dan Keluarga, Kamis (16/4).

Sebagai orang tua dalam sebuah keluarga, dalam masa pandemi ini penting untuk mengatur keuangan keluarga secara bijak. Aries menuturkan, orang tua sebaiknya menyiapkan dana darurat sesuai dengan profil keluarga.

Namun, secara ideal, dana darurat yang harus disiapkan di luar masa pandemi ini pada sebuah keluarga adalah sebanyak 12 kali pengeluaran per bulan dalam satu keluarga. Dana darurat ini juga sebaiknya disimpang dalam bentuk uang tunai dalam ATM atau deposit yang mudah dicairkan.

"Dana darurat ini sebaiknya diisi saat di luar pandemi," kata dia.  

Saran yang berikutnya, di masa pandemi, sebaiknya keluarga tak menambah cicilan konsumtif. Jangan sampai orang tua melakukan cicilan pinjaman daring yang kerap merugikan.

Sementara, jika sebuah keluarga telah memiliki utang yang sedang berjalan, dia menyarankan untuk mengatur pembayaran utang.

Hal ini bisa dilakukan dengan menghubungi pihak bank untuk mengubah jangka waktu pembayaran menjadi lebih lama. Dia menyarankan, jangka waktu pembayaran bisa menjadi enam bulan, agar keluarga bisa mengatur pengeluaran selama enam bulan.

Selanjutnya, Aries menyarankan untuk senantiasa mengatur pos-pos pengeluaran di saat pandemi. Hal itu bisa dilakukan dengan shifting atau pengalihan pos-pos yang tidak terpakai menjadi pos dana darurat.

“Misalnya, tiap bulan pasti ada kan pos untuk transportasi, pos unuk nongkrong minum kopi atau minum boba, dan pos untuk menonton film. Sekarang kan sudah pasti kita di rumah saja. Sebaiknya pos-pos itu disimpan untuk dana darurat,” kata dia.

Aries pun menyarankan, dalam menghadapi pandemi ini, penting bagi masyarakat untuk tetap tersenyum. “Sebab dengan tersenyum, emosi kita bisa lebih berubah. Dan akan menjadi lebih positif,” tutur dia. 








Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler