Satu Orang di Ghana Tularkan Virus Corona ke 533 Orang

Satu pekerja pabrik di Ghana tularkan virus corona ke 553 orang lainnya.

Reuters/GAVI/Olivier Asselin
Para ibu mendengarkan penjelasan perawat mengenai vaksinasi dan nutrisi bersama anak mereka di Dodowa, Ghana. Satu pekerja pabrik di Ghana tularkan virus corona ke 553 orang lainnya. Ilustrasi.
Rep: Fergi Nadira Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA - Presiden Ghana Nana Akufo-Addo mengatakan, seorang pekerja di pabrik pengolahan ikan di kota Tema Atlantik, Ghana telah menginfeksi 533 pekerja lainnya di pabrik tersebut. Otoritas Kesehatan Ghana sebelumnya telah melaporkan klaster baru di fasilitas industri, namun tidak memberikan rincian lebih jauh lagi.

"Semua atau sebanyak 533 orang terinfeksi oleh satu orang,” kata Presiden Akufo-Addo dilansir Al Arabiya, Senin (11/5). Namun demikian, dia tidak memberikan perincian tentang bagaimana penyakit itu menyebar di pabrik itu ataupun pemberitahuan tentang tindakan pengamanan apa yang telah dilakukan.

Dia mengatakan 533 kasus positif, yang mewakili sekitar 11,3 persen dari total infeksi Ghana, adalah bagian dari sekitar 921 kasus baru sejak 26 April yang baru-baru ini dilaporkan. Kasus-kasus baru tersebut menjadikan total kasus infeksi positif Covid-19 di Ghana menjadi 4.700 kasus.

Ini adalah jumlah tertinggi infeksi di Afrika Barat. Presiden mengatakan 22 orang telah meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan virus corona, sementara 494 telah pulih.

Dengan 160.501 tes sejak wabah, Akufo-Addo mengatakan Ghana telah melakukan lebih banyak tes per juta orang dibandingkan negara lain di Afrika. "Penerapan strategi kami melacak, menguji, dan mengobati secara agresif adalah cara kami yang paling pasti untuk membasmi virus," kata Akufo-Addo.

Dia mengumumkan perpanjangan larangan pertemuan publik hingga akhir Mei. Sekolah dan universitas akan tetap ditutup. Akufo-Addo melonggarkan pembatasan sosial tiga pekan di dua kota utama Ghana, Accra dan Kumasi, pada 19 April di tengah kekhawatiran tentang kuncian ekonomi yang berkepanjangan.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler