Kreatif Otak-Atik Fitur TikTok untuk #MudikOnline

TikTok mengajak masyarakat untuk #MudikOnline untuk memeriahkan Lebaran.

TikTok
Aplikasi media sosial asal China, TikTok, menggulirkan tagar MudikOnline.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengikuti anjuran pemerintah, tahun ini, tradisi mudik tak bisa terlaksana. Namun, itu tidak berarti kesempatan untuk mengekspresikan diri menjadi terbatas.

Platform video pendek, TikTok, mengajak pengguna untuk mengekspresikan kreativitas melalui kampanye #MudikOnline. Anugrah Putra, Head of Content and User Operations, TikTok Indonesia mengatakan, konsep mudik ini dilakukan secara digital memanfaatkan fitur-fitur di TokTok.

"Bahkan, kita bikin latar belakang suara khusus untuk digunakan pengguna. Ada banyak yang memang bikin video kreatif, seperti benar-benar bisa melihat rumah nenek di kampung dari rumah, dandan supaya terlihat gaya, silaturahim dengan saudara melalui laptop, dan lainnya," kata Angga melalui konferensi video yang dipantau di Jakarta, Senin (18/5).

Menurut Angga, selama ini telah muncul banyak kreativitas yang terstimulus dan dilakukan hanya dari rumah saja. Ada kreator komedi yang membuat video minta THR dari keluarganya lewat video call. Ada pula yang mengekspresikan kreativitas dengan fitur green screen, seolah-olah pengguna berada di tempat yang mereka inginkan.

Angga berharap TikTok menjadi wadah yang mendukung semangat tetap di rumah. Ia ingin pengguna merasa senang dan masih tetap bisa asyik dengan platform digital.

Di masa pandemi Covid-19, konten yang paling menyita perhatian di TikTok adalah tentang edukasi. Tagar sama-sama belajar sudah ditonton lebih dari 2 miliar dengan konten yang sangat variatif.

"Ada yang DIY (do it yourself) masak, mengajarkan bahasa, membahas life hack, macam-macam sekali, dari awal pandemi muncul.Banyak konten kreator yang berbagi hal mulai dari belajar, tips cepat memasak dari rumah, dan sebagainya," katanya.

TikTok juga memiliki panduan komunitas sebagai upaya mengawasi konten yang boleh dan tidak diunggah di TikTok. Kurasi ini mengandalkan teknologi mesin maupun tenaga manusia dalam 24 jam penuh setiap hari dalam memfilter konten. Tim di setiap negara juga mengenal norma wilayah sehingga dapat menghapus konten yang tidak sesuai panduan, seperti konten misinformasi, vulgar, menyesatkan, dan lainnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler