Wali Kota: Rumah Sakit Kecil di Malang Kekurangan APD

Warga Malang menghindari rumah sakit besar saat pandemi Covid-19

Republika/Wilda Fizriyani
Wali Kota Malang Sutiaji saat melakukan audiensi di Balai Kota Malang, Selasa (12/5).
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Jawa Timur Sutiaji menyatakan saat ini ada kecenderungan warga setempat yang sakit lebih memilih menghindari memeriksakan diri ke rumah sakit-rumah sakit (RS) besar.

Baca Juga


"Kecenderungan sekarang ini kan orang yang sakit periksanya tidak di RS besar, mereka justru memilih rumah sakit-rumah sakit kecil dan rumah sakit kecil itu kehabisan alat pelindung diri (APD). Insya Allah nanti kita bantu dan kita dukung APD-nya," kata Sutiaji usai menerima bantuan masker medis dan penyanitasi tangan (handsanitizer) dari Ace Harware di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (28/7).

Ia mengemukakan stok APD di seluruh puskesmas di Kota Malang saat ini aman. Namun tidak demikian untuk rumah sakit kecil tipe D seperti RSUD milik Pemkot Malang di kawasan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.

RS kecil tipe D itu, kata dia, kehabisan stok APD karena warga akhir-akhir ini cenderung memilih RS-RS kecil ketimbang RS besar, seperti RSSA Malang, RSI Aisyiyah, RS Panti Nirmala, RS Lavalette dan RS besar lainnya. Sehingga, pemakaian APD bagi tenaga medis maupun tenaga kesehatan meningkat.

Pada kesempatan itu, Sutiaji menyampaikan apresiasinya kepada Ace Hardware yang telah berpartisipasi mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dengan mendonasikan masker medis dan penyanitasi tangan.

"Ini menunjukkan kebersamaan kita, yang namanya pandemi Covid-19 ini adalah musuh kita semua dan cara melawannya bersama-sama. Kita bersama-sama berdoa mudah-mudahan wabah ini segera berlalu dan masyarakat Kota Malang bisa disiplin menjaga protokol kesehatan," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler