Ekspor Benih Lobster Naik Tajam Sejak Pencabutan Larangan

Ekspor Juli mencapai 3,67 juta dolar AS dibandingkan Juni 112 ribu dolar AS.

Antara/Aprillio Akbar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mencabut larangan ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp), Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus spp) di Wilayah Negara Republik Indonesia pada Mei lalu.
Rep: M Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mencabut larangan ekspor benih lobster melalui Peraturan Menteri KKP Nomor 12/Permen-KP/2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp), Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus spp) di Wilayah Negara Republik Indonesia pada Mei lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor benih lobster dengan kode HS 03063110 mengalami lonjakan cukup signifkan pada Juli 2020 yang mencapai 3,67 juta dolar AS atau naik drastis daripada nilai ekspor pada Juni yang sebesar 112 ribu dolar AS. 

Baca Juga


Kenaikan nilai ekspor juga diikuti nominal berat benih yang meroket sekitar 5 ribu persen dari Juni yang sebanyak 32 kg menjadi 1.389 kg pada Juli.

Nilai dan jumlah ekspor benih lobster pun terus merangkak naik pada bulan-bulan berikutnya. BPS mencatat nilai ekspor benih lobster mencapai 6,43 juta dolar AS dengan jumlah ekspor sebanyak 4,207 kg pada Agustus ke Vietnam. Selain Vietnam, Taiwan juga mengimpor benih lobster Indonesia sebanyak 8 kg dengan nilai transaksi mencapai 7.000 dolar AS. 

Data Negara Tujuan dan Jumlah Ekspor Benih Lobster berdasarkan BPS.

VIETNAM

Juni 

Jumlah ekspor: 32 kg

Nilai ekspor: 112,9 juta dolar AS

Juli

Jumlah ekspor: 1,389 kg

Nilai ekspor: 3,67 juta dolar AS

Agustus

Jumlah ekspor: 4,207 kg

Nilai ekspor: 6,43 juta dolar AS

September 

Jumlah ekspor: 6,184 kg

Nilai ekspor: 15 juta dolar AS

HONG KONG

September 

Jumlah ekspor: 19,43 kg

Nilai ekspor: 60,35 juta dolar AS

TAIWAN

Agustus

Jumlah ekspor: 8 kg

Nilai ekspor: 7.000 dolar AS

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler