Tips Agar Buang Air Besar Teratur
Kurangnya waktu tidur dapat mempengaruhi kebiasaan buang air besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli menemukan bahwa kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi kebiasaan buang air besar, bahkan menyebabkan gejala seperti sembelit dan diare. Lalu bagaimana agar kita bisa tidur dan buang air besar secara teratur?
Berikut beberapa tips untuk Anda seperti dilansir dari Live Strong pada Senin (28/12).
1. Patuhi waktu tidur dan bangun secara konsisten
Christine Lee, ahli gastroenterologi di Klinik Cleveland mengatakan bahwa tidur tepat waktu dan bangun secara konsisten bisa memperbaiki jadwal buang air besar. Bahkan bagi pekerja shift, ini akan membantu mengatur ritme sirkadian sehingga tubuh Anda tidak bingung dan pada gilirannya dapat membantu buang air besar secara teratur.
2. Minum yang banyak
Tips ini penting terutama jika Anda bepergian, karena terbang dengan pesawat dapat menyebabkan dehidrasi. Tetapi secara umum, minum air putih yang cukup akan membantu melunakkan feses Anda sehingga lebih mudah dikeluarkan.
3. Konsumsi makanan kaya prebiotik
Michael Breus, spesialis tidur dan penulis The Power of When Prebiotik, mengatakan bahwa prebiotic adalah makanan bagi triliunan organisme kecil di usus Anda. Makanan nabati berserat tinggi adalah sumber prebiotik yang baik termasuk asparagus, apel, artichoke, pisang, bawang bombai, daun bawang dan bawang putih.
Sebuah studi pada Januari 2017 di Frontiers in Behavioral Neuroscience menemukan bahwa diet kaya prebiotik juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
4. Waspadai gejala masalah tidur
Jika Anda sulit tidur atau merasa tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik seperti sering terbangun atau bangun dengan perasaan tidak segar, segera konsultasikan dengan dokter Anda. Ia dapat memeriksa kondisi Anda seperti sleep apnea yang dapat memengaruhi buang air besar Anda.
“Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah jika Anda bangun di tengah malam untuk buang air besar ini bisa mengindikasikan penyakit radang usus seperti kolitis, terutama jika itu diare,” kata Breus.