Reksadana Campuran, Kenali Agar tak Salah Pilih
Reksadana campuran agresif memberi keuntungan terbesar dengan risiko sebanding.
Tahun 2020 sudah berlalu. Kini menyongsong tahun baru dengan penuh suka cita. Berharap di tahun ini, pundi-pundi uang semakin banyak dari investasi.
Bila ingin memulai investasi maupun diversifikasi investasi, kamu bisa menambatkan hati pada reksadana campuran. Salah satu jenis reksadana yang investasinya ditempatkan pada beberapa efek sekaligus, yakni saham, surat utang, dan pasar uang.
Artinya dana yang kamu setor untuk investasi reksadana campuran, oleh manajer investasi akan dikelola atau diputar lagi ke tiga instrumen investasi tersebut. Jadi, hasil investasi atau keuntungan reksadana pendapatan tetap kamu lebih optimal.
Setelah mengetahui pengertian reksadana campuran, kamu juga perlu memahami beberapa hal berikut ini agar investasi berjalan mulus.
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap: Pengertian, Cara Hitung Untung, dan Produk yang Paling Cuan
1. Cocok untuk investor moderat dan agresif
Cocok untuk investor dengan profil risiko menengah-tinggi
Kalau kamu tipe orang yang berani mengambil risiko, namun risiko masih dalam tahap sedang dengan keuntungan tinggi, seperti dibandingkan deposito, cocok mendekap produk reksadana campuran.
Pun dengan tipe investor yang agresif. Lebih menyukai risiko tinggi. Sebab penempatan investasi pada reksadana campuran lebih pada instrumen dengan risiko menengah sampai tinggi.
Jadi kalau kamu adalah tipe orang yang mencari aman atau konservatif dalam berinvestasi, kurang pas bila menanamkan modal di reksadana campuran. Itu karena fluktuasi investasi reksadana campuran cukup tinggi, membutuhkan nyali besar karena risikonya besar.
Tetapi sebanding dengan imbal hasil atau keuntungannya. Kalaupun rugi, sanggup menerima kerugian secara lapang dada, bukan malah langsung ciut investasi lagi.
2. Sangat bergantung pada kinerja manajer investasi
Sangat bergantung pada kinerja manajer investasi
Sebagai investor, bukan cuma keuntungan saja yang harus dipikirkan, tetapi juga kinerja perusahaan sekuritas atau manajer investasi.
Sebab, kamu berinvestasi reksadana campuran melalui perusahaan sekuritas. Manajer investasi yang akan mengelola danamu.
Oleh karenanya, pilih perusahaan sekuritas yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun regulator lain. Selain itu, labuhkan investasi pada perusahaan yang memiliki dana kelolaan (AUM) besar, serta mempunyai kinerja maupun rekam jejak bagus.
Investasi berhasil, memperoleh keuntungan maksimal apabila manajer investasi sukses mengelola danamu berkat kinerjanya. Jadi, investasi bukan hanya berharap dewi fortuna atau keberuntungan semata.
3. Tidak dijamin LPS maupun pemerintah
Tidak dijamin LPS maupun pemerintah
Dana investasi pada produk reksadana, termasuk reksadana campuran tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena bukan produk perbankan.
Pun dengan pemerintah, meskipun aset yang menjadi tempat investasi pada reksadana campuran adalah surat utang negara atau obligasi negara, dana investasi tidak dijamin pemerintah.
Namun demikian, pengelolaan reksadana campuran tetap diawasi dan diatur OJK. Jadi kalau nasabah dirugikan oleh perusahaan sekuritas ataupun manajer investasi, bisa lapor ke OJK.
Baca Juga: Mau Investasi Online? Ini 3 Situs Penyedia Infromasi Reksadana Gratis Terbaik
Jenis-jenis Reksadana Campuran yang Bisa Dipilih
Jenis-jenis reksadana campuran yang bisa dipilih
Mau investasi di reksadana campuran? Jangan sembarang pilih. Berikut jenis-jenis reksadana campuran:
1. Defensif
Ketidakpastian memang tidak enak, termasuk pula saat berinvestasi. Jika kamu ingin yang pasti, seperti risiko dan keuntungannya, reksadana campuran defensif bisa menjadi pilihan investasi.
Reksadana campuran jenis ini menempatkan lebih banyak investasinya pada pasar uang, surat utang dikisaran 70 sampai 79 persen. Sisanya 30 persen hingga 21 persen lari ke saham.
Mengingat risikonya relatif rendah, sebanding dengan keuntungannya. Tetapi setidaknya kamu tidak jantungan saat harganya turun.
2. Berimbang
Sama seperti namanya, reksadana campuran berimbang ini mengalokasikan dana investasi secara seimbang. Misalnya, antara di saham, pasar uang, dan obligasi. Porsinya sama rata.
Reksadana ini cocok untuk kamu yang profil risikonya berada di tengah-tengah, antara takut dan berani. Sementara untuk imbal hasilnya, pasti lebih besar dibanding reksadana campuran defensif.
Pilih produk reksadana campuran yang sesuai profil risikomu
3. Dinamis
Menjadi salah satu reksadana yang unik, di mana manajer investasi bisa mengutak-atik porsi investasi sesuai dengan kondisi pasar. Katakanlah saat ini kondisi pasar sedang anjlok, maka dana investasi yang semula dialokasikan pada produk saham, dialihkan ke pasar uang guna meminimalisir kerugian.
Reksadana ini memberi hasil maksimal. Namun, kamu harus bijak memilih perusahaan sekuritas atau manajer investasi karena besar tidaknya keuntungan yang didapat bergantung padanya. Jika performa manajer investasi kurang, maka tingkat keuntunganmu pun menjadi berkurang.
4. Agresif
Suka risiko atau tantangan? Pilihlah reksadana campuran agresif. Produk yang memberi keuntungan terbesar dengan tingkat risiko yang sebanding. Sebab, sebesar 70 persen nilai investasimu dialokasikan ke saham.
Sebelum berinvestasi, siapkan mental terlebih dahulu agar kamu tidak kaget saat harga saham bak rellycoster. Bisa sewaktu-waktu ambles, lalu naik tajam dalam waktu cepat.
Kamu Tipe Mana?
Sebelum berinvestasi, sebaiknya kamu mengenali diri sendiri. Kamu tipe yang mana, konservatif, moderat, atau justru agresif?
Setelah itu, pilih atau investasikan uangmu pada produk reksadana yang sesuai dengan profilmu. Paling penting juga tetapkan investasi sesuai dengan tujuan keuangan yang ingin kamu capai guna menghindari kesalahan.
Baca Juga: Cara Mencairkan Reksadana di IPOTGO, Tokopedia, Bukalapak, dan Bareksa