Risma Sediakan Trauma Healing Keluarga Korban Sriwijaya
Risma menyarankan, sebaiknya keluarga korban itu didekatkan di dekat RS Polri.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini datang ke Posko Crisis Center Sriwijaya Air di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang untuk mengecek kondisi keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dalam hal ini, dia akan memberikan trauma healing terhadap keluarga korban.
"Kami sudah perintahkan kepada Kemensos dan Dinsos untuk menyiapkan trauma healing. Kami akan berikan trauma healing kepada korban yang ditinggalkan. Kalau ada keluarga korban di daerah, kami akan datangi seperti di Pontianak," katanya kepada wartawan, Senin (11/1).
Mensos akan berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) untuk fokus mencari korban di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lalu, setelah itu langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri.
Risma menyarankan, sebaiknya keluarga korban itu didekatkan di dekat RS Polri. Sehingga, kalau dibutuhkan untuk pengecekan atau keluarga ingin melihat, maka bisa lebih cepat.
"Kemensos Insya Allah akan tetap membantu. Di Bandara Soekarno Hatta ini kami sediakan hotel Mercure untuk mendampingi psikoterapinya para keluarga, juga ada di di Tanjung Priok dan RS polri. Kami juga menyiapkan ambulans untuk angkutan korban," kata dia.
Sebelumnya diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilaporkan jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Jaraknya sekitar 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten. Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.
Sebelum lepas landas, pesawat SJ 182 juga sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan. Pihak KNKT saat ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengumpulkan data terkait cuaca.
Pesawat Boeing 737-500 diawaki enam awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak sebagai penumpang.