Kaum Milenial Borong Surat Berharga Negara

Penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel tahun lalu mencapai Rp 76,81 triliun.

Tim infografis Republika
Surat berharga negara
Rep: Adinda Pryanka Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pemerintah berhasil menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel sebesar Rp 76,81 triliun sepanjang 2020. Jumlah tersebut termasuk sukuk wakaf ritel seri yang perdana dijual tahun ini dengan seri SWR001 sebesar Rp 14,91 miliar.

Baca Juga


Direktur Surat Utang DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, seluruh SBN ritel tersebut dibeli oleh lebih dari 166 ribu investor. Sebanyak 80 ribu di antaranya merupakan investor Surat Utang Negara (SUN), sedangkan 86 ribu lainnya berinvestasi ke Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). “Termasuk di dalamnya, 1.041 investor SWR001,” ucap Deni kepada Republika.co.id, Senin (25/1).

Dari total 80 ribu investor yang membeli SBN ritel tahun lalu, Deni menyebutkan, generasi milenial atau kelahiran 1980 sampai 2000 mendominasi. Jumlahnya mencapai 42 persen dari total investor. Posisi berikutnya diikuti oleh masyarakat kelahiran 1965-1979 atau kerap disebut Generasi X, dengan peranan sebanyak 31 persen.

Baby boomers atau mereka yang lahir pada rentang 1946-1964 hanya berkontribusi 24 persen dari keseluruhan investor SBN ritel tahun lalu. Sisanya, generasi tradisionalis (kelahiran kurang dari tahun 1945) dan generasi Z (kelahiran di atas 2000) masing-masing berperan dua persen dan satu persen.

 

Pada tahun ini, pemerintah memulai penawaran SBN ritel dengan menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019. Imbal hasilnya adalah 5,57 persen per tahun, lebih rendah dibandingkan seri sebelumnya, ORI018, yang sebesar 5,7 persen per tahun.

Penawaran ORI019 dilakukan secara online (e-SBN) yang berlangsung sejak Senin (25/1) pukul 09.00 WIB hingga 18 Februari pukul 10.00 WIB. Minimum pemesanannya adalah Rp 1 juta dengan maksimum sebesar Rp 3 juta.

Proses pemesanan pembelian ORI019 secara online dilakukan melalui empat tahap. Pertama, registrasi/pendaftaran, yang dilanjutkan dengan pemesanan, pembayaran dan setelmen/konfirmasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.

Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi ORI019 yang dirilis pada tanggal 25 Januari 2021 dan dapat diakses di landing page pada tautan www.kemenkeu.go.id/ori.

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI019 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 26 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online). Mulai dari bank umum seperti PT Bank Central Asia Tbk hingga perusahaan teknologi finansial PT Investree Radhika Jaya atau Investree.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler