Islam Agama Penyerahan Diri
Islam adalah agama penyerahan diri (submision) hanya pada Allah.
SUARA MUHAMMADIYAH -- Oleh Prof DR KH Dadang Kahmad, MSi
Islam adalah agama yang dapat mendatangkan hidayah dan rahmat Allah, bagi umat manusia sepanjang masa. Ajaran Islam merupakan perpaduan antara ajaran ukhrawi dan duniawi.
Kalau dilaksanakan dengan benar dan sungguh-sungguh dipercaya bisa mendatangkan kesejahteraan hidup lahir dan bathin. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, sebagai nabi akhir zaman berisi ajaran Allah yang tertulis di dalam Qal-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw.
Ajaran tersebut berisi tentang perintah, larangan dan petunjuk untuk kebaikan hidup umat manusia di dunia dan akhirat.
Islam mengajarkan kepada penganutnya untuk memberikan nilai dalam setiap aktivitas kehidupan tanpa terkecuali, bahkan untuk hal sekecil apapun. Karena itulah, Islam merupakan agama yang holistik atau menyeluruh. Sehingga tidak dapat dipisahkan satu aspek kehidupan dengan aspek kehidupan lainnya.
Aspek kehidupan tersebut adalah akidah, akhlak, ibadah dan mu’amalah yang bersifat duniawiah dan ukhrawiyah sekaligus. HAR Gibb menyatakan, “Islam tidak hanya sekedar sistem teologi, lebih hebat dari itu; Islam mencakup seluruh aspek kehidupan (complete civilization).
Karenanya, tak salah apabila orang berkata, bahwa Islam adalah agama penyerahan diri (submision) hanya pada Allah. Agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi petunjuk, agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama, dan agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam.
Maka tidak salah keyakinan umat Islam bahwa Islam merupakan satu-satunya agama di dunia yang diridhoi Allah dan memiliki kesempurnaan. Sebab, hanya dengan menganut agama Islam, maka manusia memiliki landasan hidup yang suci (tauhidullah), fungsi ibadah dalam kehidupan, dan tujuan suci untuk meraih ridho Allah.
Ajaran Islam menciptakan kemuliaan akhlak dalam hidup manusia. Jika benar-benar diimani, dipahami, dihayati, dan diamalkan secara kaffah dan penuh ketundukan. Dengan mengamalkan ajaran Islam sepenuh hati, maka setiap aspek kehidupan akan bernilai ibadah serta memberikan keuntungan pahala di akhirat, sehingga dapat membentuk kepribadian manusia yang punya sifat-sifat utama, seperti: 1. Kepribadian muslim, 2. Kepribadian mu’min, 3. Kepribadian muhsin, dan 4. Kepribadian muttaqin.
Kehidupan seorang muslim di dunia sebelum kehidupan akhirat nanti harus dapat merasakan kebaikan serta kebahagiaan. Caranya, ialah dengan benar-benar dipahami, diamati, ditunjukkan, dibuktikan, sehingga membuahkan rahmat bagi semesta alam.
Upaya mewujudkan khairo ummah, atau umat yang terbaik, Islam harus ditampilkan dalam kehidupan ini dengan jalan mengajak manusia kepada kebaikan (amar makruf), mencegah manusia dari kemunkaran (nahyi munkar), dan mengajak mereka beriman (tu’minuna billah).(im)
Sumber: Majalah SM Edisi 1 Tahun 2018