Erick Ingin Milenial Jadi Pimpinan BUMN
Erick menargetkan lima persen dari seluruh direksi BUMN berasal dari milenial
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan komitmennya dalam memberikan kesempatan bagi para generasi muda dan perempuan untuk menempati posisi strategis di perusahaan-perusahaan pelat merah. Erick menyebut, keberpihakan terhadap generasi muda dan perempuan merupakan salah satu fokus utama sejak mendapat mendapat amanah sebagai Menteri BUMN.
"Dari berbagai kebijakan yang ingin saya wujudkan untuk kemajuan fundamental BUMN, kini dan kelak tentunya, adalah generasi muda, khususnya milenial berada di jajaran pimpinan puncak BUMN," ujar Erick saat webinar Awarding Indonesia Young Business Leaders Award 2021 di Jakarta, Kamis (18/2).
Erick menargetkan lima persen dari seluruh direksi BUMN berasal dari generasi milenial. Selain itu, Erick juga meminta 15 persen jajaran direksi dan komisaris BUMN berasal dari keterwakilan perempuan. Erick mengaku memasukan tingkat persentase keterwakilan generasi muda dan perempuan ke dalam key performance indicator atau indikator kinerja utama.
"Ini bukan sekadar mendorong, bahkan saya menjadikan persentase keterwakilan generasi muda dan perempuan sebagai KPI bagi para direksi BUMN dalam menjalankan target ini," ucap Erick.
Tak sekadar membuka kesempatan bagi generasi muda dan perempuan, Erick juga menata lingkungan kerja BUMN agar mampu menunjang karier generasi muda dan juga perempuan untuk berkembang menjadi pemimpin berkualitas tinggi dan mencapai jabatan puncak. Erick menilai lingkungan kerja yang baik akan mendorong munculnya pemimpin-pemimpin muda berkualitas.
"Sosok pemimpin seperti apa yang dicari, kami tidak sekadar mencari pemimpin dari generasi muda, yang dicari dan ingin bangun adalah para pemimpin dan calon pemimpin yang memiliki core value Akhlak yang merupakan akronim dari amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif," lanjut Erick.
Kata Erick, BUMN mencari sosok-sosok yang terpanggil untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi untuk Indonesia. Erick menyampaikan Kementerian BUMN telah menetapkan Employee Value Proposition (EVP) atau proposisi nilai karyawan.
Erick menilai transformasi ini penting dalam meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global dan menjadikan BUMN sebagai pencetak talenta serta para pemimpin yang tak sekadar memiliki kemampuan teknis yang baik, namun juga berkarakter berperilaku yang luhur serta dapat menjadi teladan untuk Indonesia.
Menurut Erick, generasi muda merupakan penggerak di era modern, baik sebagai konsumen maupun sumber daya manusia saat ini dan masa depan. Indonesia, kata Erick, memerlukan pemimpin-pemimpin muda, representasi generasi muda dalam merancang produk dan solusi yang diberikan, serta dalam menentukan kebijakan perusahaan hingga posisi manajemen. Erick menyampaikan setiap perusahaan di masa yang dinamis dituntut adaptif dan memiliki keunggulan kompetitif.
"Kita memerlukan semangat ingin terus belajar, mudah beradaptasi, dan selalu mencari terobosan yang dimiliki generasi muda, dan pemimpin muda," kata Erick.
Erick mengajak generasi baru pemimpin Indonesia memiliki karakter dan nilai luhur yang kuat, yang memimpin dan mampu menggerakkan perubahan untuk kemajuan, tidak hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi Indonesia