Efek Samping Diet Keto Menurut Ahli
Diet keto seharusnya hanya dilakukan di bawah pengawasan klinis.
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Diet ketogenik atau pola makan yang membatasi atau bahkan sama sekali tidak mengomsumsi karbohidrat, telah menjadi salah satu tren diet yang populer, salah satunya di Saudi. Namun para ahli kesehatan mengatakan, banyak yang tidak mengetahui efek samping dari diet tersebut.
Menurut Healthline.com, diet ketogenik, umumnya dikenal sebagai keto, adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang memiliki kesamaan dengan diet rendah karbohidrat dan Atkins. Penurunan asupan karbohidrat dan peningkatan lemak menempatkan tubuh dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis. Namun, diet tersebut dapat, bahkan telah menyebabkan efek samping yang parah bagi sebagian orang.
“Diet keto seharusnya hanya dilakukan di bawah pengawasan klinis, dan hanya untuk jangka waktu yang singkat,” kata Dr. Ruwaida Idrees, ahli gizi, CEO dan pemilik Hayati Ghethaei, sebuah perusahaan katering, yang dikutip di Arab News, Kamis (25/2).
Dia menambahkan bahwa diet keto hanya boleh dipertimbangkan dalam "kasus ekstrim", karena dapat lebih cenderung memberikan resiko dibanding manfaat bagi tubuh. Idrees mengatakan, keto dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, karena jantung juga merupakan otot.
"Berkonsultasi dengan dokter, menyelesaikan tes yang diperlukan dan mendiskusikan tujuan dengan ahli diet klinis semuanya harus dipertimbangkan sebelum memulai diet keto," tambahnya.
Idrees mengatakan, ada banyak kesalahpahaman seputar diet keto dan olahraga, menambahkan bahwa olahraga tetap dapat mengurangi risiko penyakit jantung, obesitas, dan kondisi kesehatan lainnya. Namun orang-orang juga perlu berhati-hati tentang jenis olahraga yang mereka praktikkan, katanya.
"Diet keto juga dapat memengaruhi kinerja Anda selama latihan tertentu, dan Anda tidak akan dapat berolahraga secara intens atau sesering sebelumnya,” ujarnya menjelaskan.
Disisi lain, Fouz Ghannamil, seorang pelatih kebugaran, mengatakan kepada Arab News bahwa diet tersebut tampaknya berhasil bagi banyak orang.
"Itu bagus, tapi pendapat saya sendiri adalah bahwa tubuh manusia membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada hanya lemak dan karbohidrat dalam dosis yang sangat kecil,” kata dia.
“(Keto) ini memiliki porsi tinggi protein yang baik, tetapi sumber lemak, tidak peduli seberapa baik mereka, terlalu banyak. Lebih baik menurut saya porsi lemak dan karbohidrat seimbang,” sambung dia.
Ghannamil menyarankan alternatif yang lebih baik bagi orang yang ingin menurunkan berat badan, yaitu 80 persen makanan sehat dan 20 persen makanan cepat saji. Karena secara alami, pikiran akan menginginkan junk food yang mengandung banyak lemak, namun tubuh Anda dapat menggunakannya sebagai sumber energi, kata dia.
Dia memperingatkan orang-orang yang mempertimbangkan pola makan baru untuk tetap berpegang pada piramida nutrisi seimbang yang mengandung semua yang mereka butuhkan, Protein, karbohidrat, dan lemak. Dia menambahkan bahwa orang harus menghindari diet hanya berdasarkan angka pada timbangan.
Idrees, di sisi lain, mengusulkan diet Mediterania sebagai alternatif yang lebih sederhana untuk diet keto, dengan mengatakan bahwa diet tersebut memiliki keseimbangan yang baik antara makanan laut dan sumber protein lain, susu dalam porsi sedang dan asupan daging merah yang terbatas.