11 Senjata Perang yang Digunakan Era Awal Islam

Terdapat beragam senjata perang yang populer awal era Islam

dok istimewa
Terdapat beragam senjata perang yang populer awal era Islam. Ketapel (manjaniq)
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada banyak jenis senjata yang digunakan umat Islam dalam perang terdahulu. Kemenangan umat Islam dalam peperangan kala itu tentu karena pertolongan Allah SWT kepada mereka melalui beberapa senjata sederhana berikut ini.

Baca Juga


Berikut ini adalah di antara senjata kuno Muslim yang mereka gunakan dalam peperangan:

1. Busur

Awalnya, ini adalah tongkat yang terbuat dari pohon pegunungan yang kokoh, yang ujungnya membengkok dengan kuat, dan tendon kulit atau saraf yang ada di leher unta ditarik menjadi satu.

Dalam Alquran dijelaskan sekilas mengenai bentuk busur tersebut. Allah SWT berfirman: 

فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰ "Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)." (QS An-Najm: 9)

2. Panah

Anak panah ini memiliki tiga bagian utama, yaitu mata panah yang sering dibuat dari logam, bilah, dan alur. Anak panah terbuat dari batang pohon yang padat dengan panjang sekitar satu lengan. Besi runcing membuatnya sulit untuk dikeluarkan jika tertahan di tubuh.

Kayu terbaik untuk busur dan anak panahnya dipadukan sehingga menjadi keras, ringan karena tipisnya kulit, dan tidak lembek. Busur pemanah seperti senapan, dan anak panah seperti pelurunya, dan pemanah harus mempertahankan sejumlah anak panah saat bertarung 

3. Tombak

Terbuat dari cabang pohon yang kokoh, dan merupakan senjata kuno yang banyak digunakan oleh orang-orang kuno. Tombak sebetulnya lebih umum digunakan di negara-negara yang melakukan perjalanan ke gurun, termasuk orang-orang Arab.

Tombak memiliki panjang yang berbeda, mulai dari sepanjang empat lengan sampai lima dan sepuluh ke atas. Panjang tombak yang biasa digunakan di masa awal Islam terbilang pendek dan ukuran panjangnya tidak mencapai empat lengan 

 

 

4. Pedang

Senjata ini paling terhormat dan biasanya dimiliki  kalangan orang-orang kaya saat itu untuk bertempur. Orang Arab menyimpan baik-baik pedangnya. Pedang juga menjadi senjata terakhir yang digunakan dalam pertempuran setelah busur dan tombak.

Strategi yang diperintahkan dalam perang saat itu biasanya adalah dengan jarak jauh terlebih dulu. Maka dibutuhkan senjata panah, lalu dilanjutkan dengan melempar tombak untuk mendekati barisan, kemudian berjabat tangan dengan pedangnya masing-masing. 

Di antara pedang yang terkenal saat itu ialah Al-Yamani, Al-Hindi, Al-Hindawani, Al-Muhannad, Al-Musharrafi, Al-Qala'i, Al-Basrawi, dan Al-Samsamah atau Al-Samsam 

5. Belati

Setiap prajurit membawa belati di bawah pakaiannya. Jika dia dekat dengan musuh, maka belati itu akan digunakan untuk menusuk lawan secara diam-diam. Sebagian wanita Muslim pun membawa belati di balik pakaian mereka untuk pertahanan pribadi 

6. Pin

Ini adalah tongkat besi pendek dengan ujung besi persegi atau bundar. Biasanya digunakan seorang ksatria untuk membawanya dengan pelana dan bertarung dengan senjata ini untuk jarak yang dekat  

7. Kapak

Senjata dengan bilah besi dipasang di atas penyangga kayu. Bilahnya mengarah ke satu sisi. Bilahnya tipis tajam seperti pisau. Seperti kapak-kapak yang kita sering lihat saat ini 

8. Ketapel

Ini senjata yang sangat melawan musuh. Bisa digunakan untuk pertempuran jarak jauh. Karena, dengan batu yang dihempaskannya, maka bisa menghancurkan benteng dan menara. Bahkan, bisa membakar rumah dan kamp.

Lambat-laun, konsep ketapel ini berkembang hingga menjadi alat atau mesin untuk melempar batu yang lebih besar dengan menggunakan alat pengungkit, dengan poros bergeser di tengah. Gaya di satu sisi dan hambatan di sisi lain. Sehingga jika beban turun, benda terlempar ke dalamnya dan ujung sudutnya naik lalu melempar batu di atasnya 

9. Ad-Dabbabah

Ini sebuah mesin yang terbuat dari kayu yang dilapisi kulit, dan digunakan untuk perang dan penghancuran benteng. Dinamakan demikian karena dapat bergerak hingga mencapai benteng. Kemudian menembus dindingnya dengan mesin penggali. Kemudian mereka mengecat kayunya dengan minyak, dan membakarnya. Jika kayunya terbakar, temboknya roboh, sehingga ada celah 

10. Kepala domba jantan

Kepala besi atau baja, mirip dengan kepala domba jantan lengkap dengan tanduk dan dahinya. Kepala ini dibawa ke dalam menara kayu, atau di dalam dabbabah, yang merupakan balok kayu bulat besar, dengan panjang sekitar sepuluh meter atau lebih 

11. Meriam

Ini adalah tabung baja yang bertumpu pada alas besi dengan roda di tengah untuk menggerakkan laras meriam.

 

Sumber: islamweb

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler