Biden Mengancam Putin
Putin dinilai terlibat dalam operasi intervensi pemilu AS.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadapi konsekuensi karena mengerahkan upaya untuk intervensi pemilihan presiden AS pada November 2020. Berdasarkan laporan intelijen AS, Presiden Putin adalah tokoh yang bertanggung jawab di balik intervensi tersebut.
"Dia akan terima konsekuensinya," kata Biden kepada ABC News dalam wawancara yang disiarkan Rabu. Ditanya apa konsekuensinya, Biden berkata, "Anda akan lihat sebentar lagi."
Laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) pada Selasa (16/3) menyatakan, Presiden Putin menjalankan operasi untuk membantu Donald Trump dalam pemilihan presiden November lalu. Meskipun, laporan itu menunjukan tidak ada bukti bahwa ada aktor asing yang mengubah suara atau mengganggu proses pemungutan suara.
Menurut pejabat intelijen, ancaman utama datang dari Rusia dan Iran, meskipun dengan niat yang berbeda dan melalui cara yang berbeda. Dalam kasus Rusia, negara ini berusaha untuk merongrong pencalonan Biden karena menganggap kepresidenannya bertentangan dengan kepentingan Kremlin.
Laporan itu juga mengatakan, Putin mengesahkan 'operasi pengaruh' yang bertujuan merendahkan Biden, meningkatkan citra Trump, merusak kepercayaan dalam pemilu, dan memperburuk perpecahan sosial di AS. Terlepas dari ancaman tersebut, pejabat intelijen menyatakan, tidak menemukan adanya indikasi aktor asing yang berusaha untuk ikut campur dalam teknis pemilu AS 2020.
Baca juga : Dideportasi ke Pakistan, Kematian Menanti Kedatangan Jemaah Ahmadiyah
Tidak ada pengubahan aspek teknis apa pun dari proses pemungutan suara, termasuk pendaftaran pemilih, pemberian suara, tabulasi suara, atau hasil pelaporan.
Biden mencatat bahwa ada beberapa ruang strategis yang menjadi kepentingan bersama antara AS dan Rusia, misalnya saja memperbarui perjanjian nuklir START. Biden juga mengatakan bahwa dia sudah mengenal Putin sejak lama dan mengetahui karakternya."Saya cukup mengenalnya. Hal terpenting dalam berurusan dengan para pemimpin asing menurut pengalaman saya adalah dengan mengenalnya," kata Biden.