Bendungan Ciawi dan Sukamahi Bisa Ditarget Rampung Juli

Dua bendungan tersebut dapat menampung lebih dari enam juta kubik air.

Ist
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan
Rep: Shabrina Zakaria Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin meninjau dua lokasi pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor. Diharapkan, kedua bendungan tersebut selesai dibangun pada Juli untuk meringankan beban Jakarta untuk mengurangi beban banjir.

Baca Juga


“Kita berjarap Juli sudah bisa selesai dua bendungan. Kalau dua bendungan ini sudah jadi, akan mengurangi 12 persen potensi banjir di Jakarta dan meringankan kerja Pak Anies mengurangi banjir di Jakarta,” kata Luhut di lokasi, Rabu (5/5).

Luhut menjelaskan, dua bendungan tersebut dapat menampung lebih dari enam juta kubik air. Selain dapat menampung, air dapat dikontrol sehingga air tidak langsung tumpah ke Jakarta. 

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, daya tampung air di Jakarta hanya 2.000 debit air. Sedangkan ketika banjir ada 3.000 debit air yang masuk ke Jakarta, artinya ada 1.000 debit air yang jadi permasalahan dan harus segera diatasi. “Yang 1.000 ini akan dibagi-bagi. Misalnya sodetan oleh Pak Basuki sudah mau selesai, diharapkan tahun ini selesai,” tuturnya.

Luhut melanjutkan, dia menilai kerja sama antara Pemkab Bogor, Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat dalam hal pengendalian bajir melalui pembangunan dua bendungan itu sudah paten. Sehingga, menurutnya hal tersebut bisa menjadi contoh kerena koordinasinya sangat bagus.

“Pekerjaan ini sangat masif yang dapat mengurangi banjir di Jakarta. Kita juga akan bekerjasama dengan Kodam untuk mendisiplinkan masyarakat kerena manfaat bendungan ini sangat baik,” ucapnya.

Di lokasi yang sama, Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengatakan, sebagai pemerintah daerah setempat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mendukung pembangunan dua bendungan ini. Sebab, lokasinya sendiri terletak di hulu dan memiliki sumber air yang mengalir ke Jakarta.

“Kita dikung semua, karena kita berada di hulu dan memang punya sumber air yang mengalir ke Jakarta. Tadi sudah kita lihat dua-duanya bendungan kering untuk menahan air, jadi disini bisa menahan sekitar 20 persen air dan itu besar sekali. Selama itu untuk kebaikan masyarakat untuk pengendalian banjir, akan kita dukung,” jelasnya.

Meski pembangunan bendungan ini akan segera rampung, Ade Yasin mengaku tidak terlalu berharap mendapatkan jatah tambahan bantuan provinsi dari DKI Jakarta untuk Pemkab Bogor. Sebab, menurutnya di situasi pandemi ini, setiap Pemerintah Daerah, tengah mengalami masalah yang sama, yaitu kekurangan anggaran untuk pembangunan wilayah.

"Ya dalam situasi Covid-19 begini sulit juga bicara banprov karena masing-masing lagi cari dana untuk pembangunan. Jadi selesaikan aja dulu yang ada," jelasnya.

Untuk diketahui, tahun ini Pemkab Bogor mendapatkan banprov dari DKI Jakarta sebesar Rp 28 miliar yang ditujukan untuk revitalisasi penataan kali baru.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler