Inggris Turunkan Tingkat Kewaspadaan Covid-19 ke Tingkat 3

Tingkat 3 artinya pandemi masih menyebar tapi jumlah kasus dan tekanan di RS menurun

REUTERS/CARL RECINE
Jamaah masjid Al Abbas Islamic Center, Balsal Heath, Birmingham Inggris menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (21/1). Diharapkan sekitar 300 hingga 500 orang menerima vaksin di tempat ini.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepala-kepala Petugas Medis Inggris setuju untuk menurunkan tingkat kewaspadaan Covid-19 ke tingkat 3. Artinya pandemi masih menyebar tapi tidak seperti di tingkat 4 di mana tingkat penularan atau risiko lonjakan kasus dianggap tinggi.

"Terima kasih pada masyarakat Inggris atas jaga jaraknya dan dampak dari program vaksinasi mulai terlihat. Jumlah kasus, kematian, dan tekanan pada rumah sakit Covid-19 mulai menurun dengan bertahap," kata empat pemimpin petugas kesehatan Inggris dalam pernyataan bersama mereka, Selasa (10/5).

"Namun Covid-19 masih menyebar sementara masyarakat masih menerima dan menyebar virus setiap hari maka kita semua harus terus waspada, pandemi besar yang menimpa seluruh dunia masih terjadi," tambah mereka.

Para kepala petugas medis itu menambahkan sangat penting masyarakat Inggris terus mengikuti pedoman peraturan pembatasan sosial. Mereka juga meminta masyarakat untuk menerima vaksin dua dosis apabila ditawarkan.

The Sky News melaporkan di program Good Morning Britain stasiun televisi ITV, profesor kedokteran Oxford University Sir John Bell mengatakan posisi Inggris 'sangat kuat' untuk melanjutkan rencana melonggarkan peraturan pembatasan sosial virus corona. Ia yakin kehidupan masyarakat dapat kembali normal.

"Saya berpikir sekarang ini kami memiliki posisi yang sangat kuat untuk mengurangi sejumlah pembatasan sosial mencoba kembali hidup normal," katanya.

Saat ini lebih dari sepertiga orang dewasa Inggris sudah divaksin Covid-19. Sekitar 18 juta menerima dua dosis vaksin atau sekitar 33 persen populasi 18 tahun ke atas. Sejauh ini Inggris sudah menyuntikkan lebih dari 53 juta dosis vaksin.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler