Taliban Memperluas Kekuasan Wilayah di Afghanistan

Milisi Taliban menguasai sebuah distrik utama di provinsi Kunduz utara Afghanistan

EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Pejabat keamanan Afghanistan berpatroli di sebuah desa setelah mereka membersihkan daerah militan Taliban di distrik Achin di provinsi Nangarhar, Afghanistan, 31 Mei 2021 (dikeluarkan 01 Juni 2021).
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Milisi Taliban menguasai sebuah distrik utama di provinsi Kunduz utara Afghanistan pada Senin (21/6). Kelompok itu semakin memperluas kekuasan selepas pasukan Amerika Serikat (AS) melakukan penarikan bertahap hingga September.

Baca Juga


Juru bicara polisi Kunduz, Inamuddin Rahmani, menyatakan, pertempuran di sekitar distrik Imam Sahib dimulai pada Ahad (20/6) malam dan pada Senin tengah hari, Taliban telah menyerbu markas distrik dan menguasai markas polisi. Rahmani mengatakan, milisi Taliban berada dalam jarak satu kilometer dari Kunduz, ibu kota provinsi tetapi belum masuk ke kota. Meskipun ada laporan tentang gerombolan kecil Taliban di dekat pinggiran dan penduduk mencoba pergi ke Kabul.

Lusinan distrik telah jatuh ke tangan Taliban sejak 1 Mei, ketika pasukan AS dan NATO memulai keberangkatan terakhir dari Afghanistan. Seperti distrik Imam Sahib di Kunduz utara, signifikansinya sering terletak pada kedekatannya dengan jalan raya dan kota-kota besar.

Imam Sahib berlokasi strategis di dekat perbatasan utara Afghanistan dengan Tajikistan, rute pasokan utama dari Asia Tengah. Rahmani mengatakan polisi dan tentara Tentara Nasional Afghanistan telah bersama-sama berusaha mempertahankan distrik tersebut.

Rahmani mengatakan masih belum jelas berapa banyak korban yang diderita. Belum ada laporan dari Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan dalam pertempuran yang berlarut-larut atau berapa banyak anggota Taliban yang terbunuh atau terluka.

 

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed membenarkan bahwa distrik Imam Sahib berada di tangan Taliban. Beberapa distrik lain di Kunduz juga jatuh ke tangan kelompok itu dalam pertempuran terakhir, termasuk Dasht-e-Archi, yang bertetangga dengan Imam Sahib. Wilayah tersebut mengkonsolidasikan jaringan transportasi lokal di daerah tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, Taliban telah mengambil beberapa distrik di tiga provinsi utara Kunduz, Baghlan, dan Balkh. Secara signifikan, saksi mata mengatakan distrik Doshi di provinsi Baghlan berada di tangan Taliban, jika benar laporan itu, maka ini memberikan kendali kepada kelompok tersebut atas satu jalan yang menghubungkan lima provinsi utara ke ibu kota Kabul.

Keuntungan bagi Taliban atas penarikan yang stabil dari 2.500-3.500 tentara AS yang tersisa dan 7.000 pasukan NATO. Kondisi itu telah memberikan urgensi bagi upaya untuk menemukan akhir yang dinegosiasikan untuk konflik Afghanistan yang berlarut-larut.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah secara teratur meninjau penarikan AS. Dia menyatakan peninjauan sedang berjalan dan akan selesai pada awal September. "Ini adalah situasi yang dinamis, dan kami sudah mengatakannya sejak awal," katanya.

Pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban yang berlangsung di Qatar menemui jalan buntu. Sementara, para pemimpin Taliban mengatakan mereka siap untuk berunding, pengamat yang akrab dengan pembicaraan tersebut mengatakan bahwa gerakan pemberontak tampaknya lebih ingin menorehkan keuntungan militer dengan harapan dapat memperkuat posisi negosiasi.

Akhir pekan ini, Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah dan kepala Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional. Mereka akan melakukan pertemuan secara langsung di Gedung Putih.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan percakapan mereka akan terus membahas cara kerja sama selanjutnya. Upaya itu untuk memastikan bahwa Afghanistan tidak pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi kelompok teroris yang menimbulkan ancaman. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler