Butuh 2 Dosis Vaksin Agar Lebih Terlindung dari Varian Delta

Dosis tunggal Pfizer atau AstraZeneca tak cukup ampuh tangkal varian Delta.

EPA/ABED AL HASHLAMOUN
Penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech. Satu dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca hampir tidak bisa menginduksi antibodi penetral terhadap Delta.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam studi terbaru, para peneliti Perancis menemukan bahwa varian Delta bisa dihindari andaikan orang telah mendapat vaksinasi penuh. Menurut mereka, dosis tunggal dari vaksin Pfizer atau AstraZeneca, hampir tidak bisa menginduksi antibodi penetral terhadap Delta.

Baca Juga


 

"Namun, rejimen dua dosis menghasilkan tingkat netralisasi sero yang tinggi terhadap varian Alpha, Beta, dan Delta," tulis para peneliti Prancis dalam jurnal Nature, dikutip dari Fox News, Jumat (9/7).

 

 

Kendati demikian, para peneliti mencatat dalam studinya bahwa penerima vaksin yang dianalisis sangat terbatas, yakni hanya 59 orang. Walaupun demikian, dalam prosesnya mereka juga mengamati 103 orang yang telah pulih dari Covid-19. 

 

 

Penelitian itu dinilai melengkapi penelitian dari studi lainnya. Sebelumnya, para peneliti Inggris mengungkap bahwa dua dosis vaksin Pfizer 88 persen protektif terhadap infeksi simtomatik varian Delta.

 

 

 

Angka itu, masih di atas angin jika merujuk pada penelitian di Israel pekan lalu. Ilmuwan Israel menemukan bahwa vaksin Pfizer 64 persen efektif melawan infeksi ringan darin varian Delta.

 

 

Masih dalam penelitian tim Prancis, varian Delta menyimpan mutasi protein lonjakan yang beragam dan dapat meningkatkan potensi penghindaran terhadap sistem kekebalan mereka. Sejauh ini, varian Delta menjadi varian dominan Covid-19 di berbagai negara.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India Oktober 2020 itu sekarang bertanggung jawab atas 51,7 persen kasus baru di Amerika Serikat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler