Kasus Covid-19 di Kota Bandung Naik Selama PPKM Darurat
Peningkatan kasus terjadi karena testing, tracing, dan treatment yang masif.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung mengalami peningkatan selama pemberlakuan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Peningkatan kasus terjadi karena testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara masif.
"Kasus konfirmasi aktif meningkat 2.454 selama PPKM Darurat karena dilakukan pelacakan masif oleh dinas kesehatan," ujarnya kepada wartawan secara daring, Jumat (16/7).
Ia menuturkan, kesadaran masyarakat untuk memeriksa diri secara mandiri ikut meningkat dan berkontribusi terhadap peningkatan kasus Covid-19. Oded mengatakan total konfirmasi Covid-19 hingga Kamis (15/7) kemarin mencapai 29.992 orang.
Total konfirmasi Covid-19 terdiri dari konfirmasi aktif 5.630, konfirmasi sembuh 23.563 orang dan meninggal dunia 799 orang. Sedangkan keterisian pasien pada tempat tidur di rumah sakit mencapai 90.47 persen.
Oded melanjutkan, level kewaspadaan atau zona risiko di Kota Bandung masih berada di zona merah dengan skor 1.63. Pihaknya terus berupaya menambah tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 yang saat ini sudah mencapai 42 persen.
Terkait dengan perpanjangan, kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah pusat terkait kebijakan tersebut.
"PPKM diperpanjang tidak, akan menunggu. Sampai hari ini belum ada kepastian diperpanjang, baru disampaikan ibu menteri keuangan," ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat terkait PPKM Darurat. Ditengah kondisi tersebut, Oded mengaku sudah mengintruksikan jajaran untuk menyiapkan antisipasi jika PPKM Darurat diperpanjang.