RS Lapangan Bantul Belum Pernah Alami Darurat Oksigen

Kebutuhan oksigen rata-rata di RS lapangan sekitar 30 sampai 40 tabung per hari.

Wihdan Hidayat / Republika
Tempat tidur pasien di rumah sakit mini di Shelter Gose Covid-19, Bantul, Yogyakarta, Kamis (18/2). RSU PKU Muhammadiyah menyulap lapangan futsal menjadi shelter pasien Covid-19 OTG. Shelter darurat ini memiliki 32 bilik untuk 16 pasien laki-laki serta 16 pasien perempuan. Selain itu, di sini juga dilengkapi rumah sakit mini serta dokter dan empat perawat yang berjaga.
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut bahwa Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bantul belum pernah mengalami darurat oksigen meskipun pasien yang membutuhkan oksigen meningkat menyusul lonjakan kasus terpapar virus corona.


"Terkait dengan oksigen, Alhamdulillah sampai hari ini rumah sakit lapangan belum pernah terjadi darurat oksigen," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo di Bantul, Sabtu (25/7).

Menurut dia, pihaknya selalu berupaya memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit agar pasien yang perlu dukungan oksigen dapat tertangani dengan baik, bahkan akan berupaya membantu rumah sakit rujukan COVID-19 lain yang mengalami keterbatasan.

Dia menambahkan, seperti yang baru saja didapat RS Lapangan COVID-19 yaitu menerima pasokan oksigen sebanyak 30 tabung dari salah satu pabrik produksi oksigen medis di Yogyakarta.

RS Lapangan COVID-19 yang dibangun Pemkab Bantul di gedung bekas Puskesmas Bambanglipuro sejak awal-awal pandemi masuk Bantul tersebut memiliki kapasitas 50 tempat tidur untuk isolasi pasien konfirmasi positif, dan ruang-ruang isolasi bertekanan negatif.

"Kebutuhan oksigen rata-rata di RS lapangan sekitar 30 sampai 40 tabung per hari, tetapi kita secara militan terus-menerus menyiapkan untuk oksigen bagaimana caranya supaya oksigen ada tersedia di sini," kata Direktur RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul Tarsisius Glory.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler