Blood Clot Pasien Covid-19 Terjadi Akibat Antibodi Abnormal
Respons antibodi diduga berperan dalam kasus blood clot pasien Covid-19 parah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa pasien Covid-19 yang parah mengalami pengentalan yang dapat berujung pada kondisi pembekuan darah (blood clot). Penyebab munculnya komplikasi ini sedang diperdebatkan selama beberapa waktu.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Imperial College London dan Imperial College Healthcare NHS Trust atau dikenal sebagai MATIS, mengungkap, beberapa kasus pembekuan darah terjadi pada pasien Covid-19. Hasil penelitian menyebutkan, bahwa masalah pembekuan darah yang diamati pada pasien Covid-19 yang parah, mungkin merupakan konsekuensi dari respons antibodi.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Blood itu berjudul "Aberrant glycosylation of anti-SARS-CoV-2 IgG is a pro-thrombotic stimulus for platelets". Dikutip dari Times Now News, Sabtu (31/7) sel-sel kecil yang disebut trombosit ditemukan di dalam tubuh yang bertanggung jawab atas fungsi pembekuan darah.
Menurut hasil penelitian, pembekuan darah yang terlihat pada pasien dengan infeksi Covid-19 yang parah, mungkin merupakan konsekuensi dari aktivitas trombosit abnormal dalam tubuh yang dipicu oleh infeksi.
"Faktor pemicunya diduga adalah respons antibodi terhadap virus," menurut temuan MATIS.
Profesor Jon Gibbins, Direktur Institut Penelitian Kardiovaskular dan Metabolik di University of Reading dan penulis studi tersebut menguraikan temuannya. Menurutnya, penyebab pembekuan darah pada pasien Covid-19 disebabkan karena respon imun yang sejatinya untuk melindungi tubuh dari infeksi justru berimbas memunculkan pelbagai masalah atau kerusakan lain pada organ tubuh.
“Salah satu cara untuk memikirkan apa yang terjadi adalah bahwa respon imun yang dirancang untuk melindungi Anda dari infeksi dalam beberapa kasus, terutama pada pasien yang sakit parah, sebenarnya menyebabkan lebih banyak kerusakan. Dalam hal ini, antibodi yang diproduksi untuk menghentikan penyebaran Covid-19 memicu sel yang terinfeksi untuk menginduksi aktivitas trombosit yang menyebabkan pembekuan, meskipun tidak ada luka yang perlu disembuhkan," jelasnya.
"Kami sangat senang karena penelitian kami tentang trombosit di laboratorium menetapkan mekanisme penting yang menjelaskan bagaimana dan mengapa pembekuan darah yang berbahaya dapat terjadi pada pasien Covid-19 yang sakit parah, dan yang terpenting, juga memberikan petunjuk bagaimana hal ini dapat dicegah," katadia.