Australia Minta Warganya Evakuasi Diri ke Bandara di Kabul
Penduduk tetap dan pemegang visa Australia juga diimbau pergi ke bandara
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Australia pada Kamis (19/8) meminta warganya dan warga negara Afghanistan pemegang visa Australia untuk segera mengungsi ke bandara di Kabul untuk penerbangan evakuasi.
"Warga negara Australia, penduduk tetap, dan pemegang visa harus segera melakukan perjalanan ke Bandara Internasional Hamid Karzai," kata Kementerian Luar Negeri Australia dalam sebuah pernyataan.
"Jika Anda dapat melakukannya dengan aman, pergilah ke Kabul untuk menunggu penerbangan evakuasi. Ambil semua tindakan pencegahan ekstra untuk keselamatan Anda," tambah pernyataan itu.
Orang-orang juga disarankan untuk meninjau rencana keamanan pribadi mereka dan waspada terhadap lingkungan sekitar mereka.
"Jika Anda berada di Afghanistan, Anda harus pergi sekarang. Jangan menundanya," desak kementerian.
Pada Rabu, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pemerintah telah mulai mengevakuasi warganya dari Afghanistan menyusul peningkatan keamanan di bandara di Kabul.
"Sejak Selasa malam, Australia sudah mengevakuasi warga Australia dan pemegang visa, warga negara Afghanistan, dan lainnya dari Kabul," ungkap Morrison kepada wartawan di Canberra.
Dia menambahkan bahwa awalnya, 26 orang, termasuk warga Australia dan sejumlah warga negara Afghanistan, dibawa ke pangkalan militer Australia di Uni Emirat Arab.
Dengan jatuhnya Kabul, ibu kota Afghanistan, ke tangan Taliban pada Ahad (15/8), Presiden Ashraf Ghani dan pejabat penting lainnya melarikan diri dari negara itu. Gelombang kepanikan dan kekacauan pun terjadi di bandara Kabul pada Senin ketika penduduk yang putus asa mencoba melarikan diri dari negara yang dilanda perang itu. Sejumlah kematian pun dilaporkan karena sejumlah warga nekat menempel pada badan pesawat yang terbang keluar dari ibu kota.
*Ditulis oleh Islamuddin Sajid
Ikuti Whatsapp Channel Republika