Nasihat Imam Ghazali, Dahulukan Belajar Ilmu yang Fardu Ain!

Jangan sampai melupakan ilmu untuk bekal akhirat.

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Nasihat Imam Ghazali, Dahulukan Belajar Ilmu yang Fardu Ain!
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memilih sekolah kedokteran, teknik, keguruan, komunikasi atau jurusan lain sepertinya menjadi pilihan yang membingungkan bagi remaja. Pilihan sulit para anak muda untuk menentukan masa depannya akan menjadi seperti apa.

Baca Juga


Dengan banyaknya pilihan ini, Hujjatul Islam, Imam memberikan nasihat yang sangat penting dalam menuntut ilmu bagi umat Islam, terutama golongan remaja. Hal ini dijelaskan dalam kitab Ayyuhal Walad karya Imam Ghazali.

Imam Ghazali berharap agar tidak berlebih-lebihan dalam mempelajari ilmu-ilmu dunia sehingga melupakan ilmu untuk bekal akhirat. Hal ini karena umur manusia sangat terbatas dan kematian bisa datang kapan pun Allah SWT berkehendak. Seseorang bisa saja meninggal tanpa mempelajari ilmu agama sehingga tidak mengerti cara beramal dengan baik.

Dia memberi contoh dengan kisah yang digambarkan dalam injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS, “Mulai seorang mayat diletakkan di atas kerandanya sampai ia diletakkan di dalam kuburnya, Allah ta'ala telah bertanya kepadanya 40 pertanyaan. Yang pertama sekali ialah, “Wahai hamba-Ku, kenapa engkau sentiasa sepanjang tahun memperhatikan pandangan manusia kepadamu tetapi engkau tidak peduli kepada pandangan-Ku walaupun hanya satu detik,”

“Dan setiap hari Allah ta’ala memandang ke dalam hatimu, lalu Dia berfirman: Kenapa engkau hanya memberikan perhatian kepada yang lain daripada-Ku, sedangkan engkau dikelilingi dengan ihsan-Ku. Apakah engkau sebenarnya tuli dan tidak dapat mendengar lagi?”

Dalam surat as-Sajdah ayat 12 juga digambarkan orang-orang yang lalai saat di dunia. Saat meninggal, mereka meminta Allah SWT untuk dihidupkan kembali untuk bisa beramal saleh.

Allah SWT berfirman:

وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلْمُجْرِمُونَ نَاكِسُوا۟ رُءُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَآ أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَٱرْجِعْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

Artinya: “Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler