Obat Baru Berpotensi Selamatkan Diabetesi dari Gagal Jantung

Diabetesi berisiko gagal jantung ketika terkena serangan jantung.

www.freepik.com.
Diabetesi berisiko mengalami gagal jantung ketika terkena serangan jantung. Obat molidustat berpotensi mencegah perburukan tersebut.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung pada penyandang diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung. Sebuah obat baru memiliki potensi untuk melindungi diabetesi dari risiko gagal jantung tersebut.

Obat molidustat ini mulanya sedang diteliti untuk mengobati anemia pada penderita penyakit ginjal kronis. Studi ini lalu menemukan bahwa obat tersebut juga dapat meningkatkan kadar protein bernama Hypoxia- Inducible Factor 1 (HIF) yang membantu sel-sel jantung untuk bertahan setelah kekurangan oksigen. Biasanya, pengidap penyakit yang disebut juga kencing manis ini memiliki kadar HIF yang rendah di dalam sel-sel jantung mereka.

"Walau dengan manajemen yang optimal, orang dengan diabetes tipe 2 masih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung dan pembuluh darah," ungkap Dr Lisa Heather dari British Heart Foundation (BHF), seperti dilansir Express, Kamis.

Dengan kata lain, penyandang diabetes memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gagal jantung setelah terkena serangan jantung. Meski begitu, sejauh ini tak ada pengobatan yang tersedia untuk membantu pemulihan jantung penyandang diabetes setelah terkena serangan jantung.

Melalui studi terbaru ini, peneliti berharap dapat menghadirkan obat baru yang bisa membantu menghalau risiko gagal jantung pada penyandang diabetes setelah serangan jantung. Oleh karena itu, dalam studi ini peneliti berupaya menginvestigasi efek dari obat molidustat terhadap fungsi jantung dengan menggunakan sel jantung manusia dan jantung tikus.

Baca Juga


Hasil studi menunjukkan bahwa jantung diabetesi terdampak lebih buruk dibandingkan jantung orang sehat ketika kekurangan oksigen akibat serangan jantung. Namun, ketika diberikan molidustat, fungsi jantung pasien diabetes tersebut tampak kembali membaik hingga mencapai tingkat yang sama seperti jantung orang sehat setelah serangan jantung.

Studi yang dimuat dalam jurnal Diabetes ini mengindikasikan bahwa obat baru tersebut dapat membantu pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru. Itu dapat membantu mencegah gagal jantung.

Associate medical director BHF Prof Metin Avkiran mengatakan, penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab utama kematian pada penyandang diabetes. Temuan dalam studi terbaru ini memberikan hasil menjanjikan, yakni bahwa obat yang menstabilkan HIF dapat menjadi terapi pengobatan baru untuk menurunkan risiko gagal jantung setelah diabetesi terkena serangan jantung.

"Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk menerjemahkan temuan awal ini ke manfaat klinisnya," kata Prof Avkiran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler