BKN: Ada ASN Terlibat Kecurangan SKD CASN di Buol

BKN telah melaporkan kecurangan yang dilakukan ASN tersebut ke pihak berwenang. 

Republika/Binti Sholikah
Ada Aparatur Sipil Negara (ASN) terlibat tindak kecurangan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dalam penerimaan CASN Tahun 2021 di Pemerintah Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah. Ilustrasi
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada Aparatur Sipil Negara (ASN) terlibat tindak kecurangan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dalam penerimaan CASN Tahun 2021 di Pemerintah Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah. Salah satu ASN yang terlibat dalam kecurangan tersebut ialah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Buol.

Baca Juga


"Iya benar, Kepala BKPSDM Buol. Jadi ini benar-benar perilaku oknum," kata Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama BKN Satya Pratama, Selasa (26/10).

Satya menjelaskan lokasi pelaksanaan tes SKD tersebut berada di Titik Lokasi (Tilok) Instansi Mandiri Instansi Pemerintah Kabupaten Buol. Tilok Mandiri tersebut dirancang untuk menampung peserta CASN yang tidak memungkinkan mengikuti tes seleksi di Tilok BKN.

“Lokasi tes rekrutmen CASN selalu ditutup pada malam sebelum hari pelaksanaan tes,” kata Satya. 

Dengan kondisi lokasi tes yang berada di Kantor BKPSDM Kabupaten Buol, lanjutnya, oknum bersangkutan memiliki akses untuk masuk ke ruang tes saat lokasi disteril. "Jadi malam sebelum tes itu kami selalu menutup ruangan, tapi dia (Kepala BKPSDM) punya kuncinya dan dia masuk bersama beberapa orang untuk instal remote access software itu," jelasnya.

BKN telah melaporkan kecurangan yang dilakukan sejumlah oknum ASN tersebut kepada pihak berwenang. Berdasarkan investigasi dan bukti terkumpul, Kepala BKPSDM Buol bersama dua orang lainnya menginstal software remote access di perangkat komputer untuk peserta tertentu, pada malam sebelum pelaksanaan tes.

Kemudian, pada hari pelaksanaan tes, komputer yang telah diinstal software tersebut mengalami kendala blue screen. Peserta yang menempati komputer itu pun tidak mau dipindahkan ke perangkat komputer lainnya.

Selain itu, dalam rekaman kamera pengawas juga ditemukan pergerakan peserta bersangkutan dalam mengerjakan soal dengan waktu yang sangat singkat dan mencurigakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler