Satgas: 9 Provinsi Alami Peningkatan Kasus Sepekan Terakhir

Penambahan kasus positif pekanan terbanyak berasal dari Jawa Barat

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pelajar menjalani tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) lanjutan di Puskesmas Rusunawa, Jalan Cingised, Arcamanik, Kota Bandung. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung hingga Selasa (2/11), tercatat sebanyak 265 pelajar dan guru dari 8.157 sampel di 214 sekolah dinyatakan positif Covid-19 hasil tes usap PCR secara acak saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, terdapat sembilan provinsi yang terpantau mengalami peningkatan rata-rata jumlah kasus positif Covid-19 pada sepekan terakhir ini. Kesembilan provinsi tersebut yakni Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua.

Baca Juga


“Berdasarkan pemantauan per tanggal 31 Oktober 2021, terdapat sembilan provinsi yang mengalami kecenderungan peningkatan rata-rata jumlah kasus positif Covid-19 pada tujuh hari terakhir, dibandingkan dengan tujuh hari sebelumnya, atau sering disebut sebagai seven days moving average,” jelas Wiku saat konferensi pers, Kamis (4/11).

Meski demikian, menurut Wiku, peningkatan rata-rata jumlah kasus positif di sembilan provinsi tersebut masih terkendali karena jumlah kasus barunya masih rendah. Namun, pergerakan tersebut harus terus dipantau agar dapat dilakukan mitigasi terhadap potensi kenaikan kasus di masa libur panjang mendatang.

Dari 9 provinsi ini, penambahan kasus positif pekanan terbanyak berasal dari Jawa Barat dengan 741 kasus baru. Jumlah kasus aktif terbanyak yakni di Jawa Barat yang mencapai 1.424, sedangkan persentase kesembuhan paling rendah dibandingkan yang lainnya yakni di Provinsi Lampung yang sebesar 90,63 persen.

Untuk penambahan kematian tertinggi yakni di Provinsi Jawa Timur dengan 39 orang dan angka BOR tertinggi dibandingkan lainnya yakni di Provinsi Papua yang mencapai 11,41 persen.

“Cakupan vaksinasi dosis lengkap yang paling rendah adalah di Provinsi Maluku Utara yaitu 17,5 persen. Jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan paling banyak dari Provinsi Jawa Barat yaitu 8 kabupaten kota naik dari total 38 kabupaten/kota,” tambah Wiku.

Selain itu, Wiku juga menekankan pentingnya mengacu pada angka nasional sebagai target penanganan Covid-19 di daerah. Saat ini angka kasus aktif nasional mencapai sebesar 0,29 persen. Jika dibandingkan dengan angka nasional, maka provinsi dengan kasus aktif yang lebih tinggi dari angka nasional yakni Lampung sebesar 1,68 persen, Sulawesi Utara 1,27 persen, Sulawesi Tenggara 0,35 persen, Maluku Utara 0,47 persen, dan Papua 5,03 persen.

Sementara pada kasus kesembuhan nasional saat ini berada pada angka 96,33 persen. Satgas mencatat provinsi dengan persentase kesembuhan yang masih di bawah angka nasional yakni Lampung sebesar 90,63 persen, Jawa Timur 92,44 persen, Sulawesi Utara 95,73 persen, dan Papua 93,35 persen.

Dan untuk persentase kematian nasional saat ini sebesar 3,38 persen. Satgas mencatat provinsi dengan persen kematian yang lebih tinggi dari angka nasional yakni Lampung sebesar 7,69 persen, Jawa Timur 7,44 persen, dan Bali 3,54 persen.

Sedangkan pada BOR atau angka keterisian tempat tidur nasional saat ini tercatat sebesar 3,62 persen. Dari data Satgas, provinsi dengan BOR yang lebih tinggi dari angka nasional tersebut yakni Bali yang sebesar 5,41 persen, Sulawesi Utara 5,9 persen, Maluku Utara sebesar 6,77 persen, dan Papua 11,41 persen.

“Terakhir, capaian vaksinasi dosis lengkap nasional adalah 35,51 persen. Provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap yang masih di bawah angka nasional ini adalah Lampung 20,76 persen, Sulawesi Utara 28,81 persen, Sulawesi Tenggara 20,31 persen, Maluku Utara 17,5 persen, dan Papua 17,56 persen,” ungkap Wiku.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler