2 Minuman Sehat yang Perlu Dihindari Pengidap Hipertensi

Minuman yang tampaknya sehat ada juga yang berbahaya untuk pengidap hipertensi.

www.freepik.com.
Hipertensi (ilustrasi). Pengidap hipertensi harus menjauhi minuman yang tampaknya sehat, namun bisa membuat metabolismenya terganggu.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekanan darah tinggi atau juga disebut hipertensi dapat meningkatkan kemungkinan masalah serius, seperti serangan jantung dan strok. Sekitar sepertiga orang dewasa di Inggris memiliki tekanan darah tinggi, namun banyak yang tidak menyadarinya, menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).

Badan kesehatan menyatakan bahwa tidak selalu jelas apa penyebab hipertensi, tetapi ada hal-hal yang dapat meningkatkan risikonya. Perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi, seperti melalui pola makan sehat secara umum dan berhenti merokok.

"Kita semua tahu bahwa gula menyebabkan obesitas, tetapi itu juga terkait tekanan darah tinggi. Ini mengganggu metabolisme Anda, misalnya dengan menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak insulin dan leptin, mengurangi ekskresi natrium dan air oleh ginjal, dan menyebabkan pembuluh darah Anda menyempit," tulis NHS, dilansir Express.co.uk, Senin (15/11).

Itu berarti ada beberapa makanan dan minuman mungkin tampak sehat, tetapi perlu dihindari. Apa saja contohnya?

Baca Juga


Jus buah, misalnya. Minuman ini tampak seperti pilihan yang sehat, tetapi mungkin mengandung gula sebanyak minuman ringan non-diet. NHS mengatakan, minuman olahraga juga cenderung dikaitkan dengan gaya hidup sehat, tetapi mungkin dikemas dengan gula untuk memberi energi instan.

Demikian pula dengan protein bar yang mengandung gula sebanyak permen. NHS menyarankan, orang harus mengurangi alkohol, menurunkan berat badan jika obesitas, berolahraga teratur, mengurangi kafein, dan berhenti merokok untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

"Jika didiagnosis menderita tekanan darah tinggi, dokter Anda mungkin menyarankan untuk mengonsumsi satu atau lebih obat untuk mengendalikannya," kata NHS.

Meskipun mungkin tidak selalu, sekitar satu dari 20 kasus tekanan darah tinggi terjadi sebagai akibat dari kondisi kesehatan yang mendasarinya atau akibat minum obat tertentu. Orang dewasa sehat berusia di atas 40 tahun harus memeriksakan tekanan darah mereka setidaknya sekali setiap lima tahun. Mereka yang  berisiko tinggi terkena hipertensi harus memeriksakan kondisi lebih sering.

Gejala hipertensi - (Republika)

"Memiliki pembacaan tekanan darah yang meningkat dalam satu tes tidak selalu berarti Anda memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah bisa berfluktuasi sepanjang hari. Merasa cemas atau stres saat Anda mengunjungi dokter umum juga dapat meningkatkan tekanan darah Anda," ungkap NHS.

Sebagai panduan umum, tekanan darah tinggi dianggap 140/90mmHg atau lebih tinggi atau 150/90mmHg atau lebih tinggi jika berusia di atas 80 tahun. Ttekanan darah ideal biasanya dianggap antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg.

Tekanan darah dicatat dengan dua angka. Tekanan sistolik adalah angka yang lebih tinggi dan merupakan kekuatan di mana jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik, angka yang lebih rendah, adalah resistensi terhadap aliran darah

Mayo Clinic mengatakan, pengukuran tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mm Hg adalah situasi darurat yang memerlukan perawatan medis segera. Tekanan darah tinggi jarang memiliki gejala, tetapi merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Situs kesehatan tersebut juga menjelaskan bahwa tidak ada kata terlalu dini untuk membuat perubahan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, konsumsi makanan sehat dan berolahraga lebih banyak. Ini adalah cara utama untuk melindungi diri dari tekanan darah tinggi dan komplikasinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler