Waktu Terbaik untuk Lakukan Tes Kehamilan
Hasil tes kehamilan bisa positif palsu atau negatif palsu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika merasa hamil, Anda pasti ingin segera mengetahuinya dengan pasti. Mungkin Anda telah menunjukkan tanda-tanda awal, seperti terlambat datang bulan, payudara terasa nyeri, atau sakit kepala.
Meski begitu, dokter menyarankan untuk tidak terburu-buru melakukan tes. Sebab, itu bisa saja memberi Anda hasil yang salah alias negatif palsu. Lalu, kapan waktu terbaik untuk melakukan tes?
Setelah hubungan seksual, jika sel telur telah dibuahi, maka dia akan berjalan ke dalam rahim dan menanamkan dirinya di sana. Masa kesuburan seorang perempuan berubah-ubah selama siklusnya.
Jendela subur adalah selama ovulasi. Waktunya sekitar satu pekan sampai 10 hari. Kemungkinan hamil di luar waktu ini rendah.
Sekitar enam hari setelah pembuahan, sejumlah kecil human chorionic gonadotrophin (hCG) akan mulai muncul dalam urine. Ini adalah hormon yang dilacak oleh alat tes kehamilan.
Hormon kehamilan memuncak beberapa pekan setelah pembuahan. Namun, alat tes dapat melacaknya meski dalam jumlah kecil.
Dilansir The Sun pada Jumat (19/11), National Health Service (NHS) di Inggris mengatakan, Anda dapat melakukan sebagian besar tes kehamilan dari hari pertama terlambat haid. Untuk hasil yang paling akurat, NHS menyarankan Anda menunggu setidaknya sepekan setelah melewatkan menstruasi.
Ini bertujuan untuk menghindari hasil yang salah. NHS mengatakan bahwa beberapa tes sensitif dapat mendeteksi kehamilan sedini delapan hari setelah pembuahan, kadang-kadang sebelum periode yang terlewat itu.
Hanya saja, kemungkinan besar tes itu tidak dapat diandalkan jika Anda terburu-buru melakukannya lebih awal. Aplikasi pelacak menstruasi dapat membantu Anda menentukan kapan bisa melakukan tes kehamilan.
Anda mungkin mendapatkan hasil terbaik jika melakukan tes pada pagi hari, karena urine akan lebih terkonsentrasi. Namun, Anda dapat melakukan tes kehamilan kapan saja.
Tes di rumah sekitar 99 persen akurat. Jika Anda mendapatkan hasil positif, kemungkinan besar Anda hamil, terlepas dari warna garis atau seberapa redupnya garis.
Positif palsu sangat jarang terjadi. Beberapa perempuan mungkin melakukan tes lain dengan harapan hasil negatif ketika mendapati tes pertamanya positif.
Di sisi lain, ada juga perempuan yang takut bahwa hasil tes positif itu salah saat mereka sedang mencoba untuk memiliki bayi. Secara mengejutkan, 62 persen ibu tetap melakukan tes susulan setelah mendapatkan hasil positif.
Mereka melakukannya karena dibayangi kekhawatiran tentang kesehatan kehamilan atau tes awal yang salah. Di Inggris, polah itu menghabiskan rata-rata 30 pound (sekitar Rp 574 ribu) untuk tes.
Sementara itu, tes negatif lebih mungkin salah daripada yang positif. Ini disebut negatif palsu.
Ada beberapa keadaan yang menghasilkan tes negatif palsu. Pertama, Anda mengikuti tes terlalu dini.
Kedua, tes sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Ketiga, Anda tidak mengikuti langkah-langkah tes dengan benar.
Keempat, urine Anda terlalu encer. Itu bisa terjadi karena Anda minum banyak cairan sebelum menjalani tes kehamilan.
Ada sejumlah alasan yang membuat menstruasi terlambat atau tidak teratur. Stres dan penurunan berat badan yang dramatis dapat menyebabkan terlambat atau berhenti haid sama sekali.
Beberapa perempuan mengalami menopause dini. Gejala menopause dapat terjadi 10 atau 15 tahun sebelum benar-benar dimulai.
Kelebihan berat badan juga dapat memengaruhi siklus menstruasi, seperti halnya kondisi hormonal. Jika Anda khawatir, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter.