Risiko Kematian Bagi Ibu Hamil Terinfeksi Varian Delta

Ibu hamil dan bayinya berisiko meninggal saat melahirkan apabil terinfeksi Delta.

Pixabay
IBU HAMIL. Wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 varian delta berisiko tinggi meninggal saat melahirkan atau bayinya lahir mati.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, 

Baca Juga


Oleh: Gumanti Awaliyah

Wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 varian delta berisiko tinggi meninggal saat melahirkan atau bayinya lahir mati. Ini merujuk pada dua studi baru yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Studi ini memperkuat laporan dari para dokter Amerika yang telah mencatat peningkatan komplikasi kehamilan akibat Covid-19, terutama karena varian yang sangat menular seperti delta. Komplikasi tersebut termasuk kelahiran prematur, tekanan darah tinggi yang tidak normal pada wanita hamil, serta keguguran.

Salah satu studi baru menganalisa hasil lebih dari 1,2 juta kehamilan secara nasional antara Maret 2020 dan September tahun ini. Sebelum pandemi Covid-19, kasus bayi lahir mati jarang terjadi di AS dengan laju 0,59 persen. Tetapi tingkat kasus bayi lahir mati naik menjadi 0,98 persen di antara ibu hamil yang terinfeksi virus corona. Dan begitu varian delta mewabah di AS pada Juli 2021, angkanya naik secara eksponensial menjadi 2,7 persen wanita hamil positif Covid-19 yang berakhir dengan lahir mati.

“Meskipun lahir mati adalah hasil yang langka secara keseluruhan, diagnosis Covid-19 yang terdokumentasi dikaitkan dengan peningkatan risiko lahir mati yang nyata, dengan hubungan yang lebih kuat selama periode dominasi varian delta,” tulis para penulis studi, seperti dilansir dari Today, Senin (22/11).

Direktur fetal intervention di UH Cleveland Medical Center, Dr Ellie Ragsdale, dan rekan-rekannya telah mencatat bahwa peredaran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke janin wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 terhambat.

"Kami melihat area plasenta kekurangan oksigen. Padahal itu adalah sumber kelangsungan hidup janin selama dalam rahim,” kata Dr Ellie Ragsdale.

Meski CDC tidak mempertimbangkan status vaksinasi, wanita hamil yang tidak divaksinasi mungkin berada pada risiko lebih besar. Ketika varian delta mewabah pada bulan Juli di AS, CDC mencatat, kurang dari sepertiga wanita hamil telah divaksinasi Covid-19. Di antara 34.016 wanita hamil positif Covid-19, 348 kehamilan meninggal.

 

Virus corona juga bisa mematikan bagi ibu, terutama jika dia memiliki penyakit bawaan sebelumnya. Laporan CDC yang diterbitkan Jumat, melihat 15 kematian di antara wanita hamil yang positif Covid-19 di Mississippi. Hampir semua memiliki beberapa jenis kondisi kesehatan kronis, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

Tidak ada yang divaksinasi lengkap. Pada bulan September, CDC mengeluarkan instruksi yang mendesak wanita hamil untuk divaksinasi Covid-19. 

“Kami memiliki bukti yang menunjukkan tidak ada peningkatan risiko keguguran atau hasil kehamilan yang buruk dari vaksin. Semua bukti menunjukkan keamanan vaksin ini,” kata Dr Zsakeba Henderson, wakil kepala petugas medis dan kesehatan untuk March of Dimes.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler