AS Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron

Kasus pertama varian omicron di AS libatkan orang yang sudah divaksinasi lengkap.

ANSA
Gambar pertama varian omicron dirilis oleh pakar dari ANSA, Italia. Peneliti membandingkan mutasi yang terjadi pada spike protein omicron dibandingkan dengan varian delta.
Rep: Dwina Agustin Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Amerika Serikat (AS) mencatat kasus pertama SARS-CoV-2 varian omicron yang terkonfirmasi pada Rabu (1/12). Kasus itu ditemukan pada seorang pengunjung yang sudah divaksinasi dan baru kembali ke California setelah melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.

"Kami tahu hanya masalah waktu sebelum kasus pertama omicron terdeteksi di Amerika Serikat," kata ahli penyakit menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci, saat membuat pengumuman tentang temuan tersebut di Gedung Putih.

Baca Juga



Orang yang terinfeksi varian omicron diidentifikasi sebagai seorang pengunjung yang telah kembali dari Afrika Selatan pada 22 November. Dia mengalami gejala ringan dan dinyatakan positif pada Senin (29/11).

Para peneliti di University of California, San Francisco, memperoleh sampel dari pasien pada Selasa (30/11) malam. Mereka bekerja keras semalaman untuk merakit urutan genetik. Urutan genom pada virus pasien dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Orang tersebut diketahui telah mendapat dua dosis suntikan Moderna, tetapi belum cukup lama untuk menerima suntikan booster. Pejabat California menyatakan, kondisi pasien itu sudah membaik dan setuju untuk tetap dikarantina.

Semua kontak dekat individu tersebut telah dihubungi dan dites negatif. Pasien itu diidentifikasi berusia antara 18-49 tahun.

Sekitar ada 23 negara lain telah melaporkan infeksi omicron sejak otoritas Afrika Selatan pertama kali mengidentifikasi varian itu sepekan yang lalu. Namun, banyak hal yang tidak diketahui mengenai varian omicron, seperti kemungkinannya lebih menular daripada varian lain, potensinya untuk membuat orang lebih sakit parah, dan responsnya terhadap vaksin.

"Setiap pernyataan tentang apa yang akan atau tidak akan terjadi dengan varian ini, saya pikir terlalu dini untuk mengatakannya," kata Fauci.

Fauci dan ahli medis lainnya sangat menekankan bahwa warga AS harus terus mengikuti saran kesehatan masyarakat. Mereka juga diserukan untuk mendapatkan vaksinasi dan mendapatkan suntikan dosis penguat.

Nigeria, Brasil, dan Arab Saudi juga melaporkan infeksi omicron pada Rabu. Laporan ini menandai kasus pertama yang diketahui di Afrika Barat dan kawasan Teluk Persia.

Dunia Khawatirkan Varian Omicron - (Infografis Republika.co.id)



Belum diketahui secara pasti di mana atau kapan varian itu pertama kali muncul. Meskipun beitu, varian itu jelas beredar di Eropa beberapa hari sebelum Afrika Selatan membunyikan alarm.

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, butuh waktu dua hingga tiga pekan untuk melihat dampak yang dapat diberikan omicron terhadap dunia. Untuk pertama kalinya, von der Leyen mengatakan negara-negara anggota harus mempertimbangkan vaksinasi menjadi wajib.

Secara keseluruhan, 67 persen populasi Uni Eropa divaksinasi. Akan tetapi, tingkat yang relatif tinggi itu tidak menghentikan beberapa negara untuk mendapatkan lonjakan kasus Covid-19.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler